Kontingen OKU Selatan di cabor panahan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIII menuai protes dari kontingen daerah lainnya. Penyebabnya lima atlet panahan tuan rumah diketahui menggunakan atlet luar alias atlet impor yang didatangkan dari Provinsi Lampung.
- Napoli Bantai Liverpool, Posisi Jurgen Klopp Makin Panas
- Panahan Berkuda Bakal Jadi Event Nasional Tahunan di Sumsel
- Lebih Teliti Naturalisasi Pemain, PSSI Tak Ingin Kasus Marc Klok Terulang
Baca Juga
Kelima atlet tersebut, Fani Fernando, M Izza Tulhaq,Shane Anabella Gondokusumo, Alifa dan Pramanda Alief Aulianto. Dari informasi yang dihimpun RMOLSumsel, hari pertama pelaksanaan cabor panahan yang berlangsung kemarin (24/11) yang mempertandingkan Devisi Recurve dan Devisi CompoundCompound. Kontingen panahan OKU Selatan tampil mendominasi dengan meraih 10 medali emas.
Namun dari hasil tersebut diwarnai sejumlah protes dari Kabupaten/Kota lainnya. Seluruh kontingen terlihat kecewa dengan penggunaan atlet luar Sumsel yang dilakukan tuan rumah OKU Selatan. Terlihat setelah hasil pertandingan seluruh kontingen Kabupaten Kota kecuali OKU Selatan meninggalkan lapangan pertandingan.
Dari peristiwa tersebut Pengcab Perpani Palembang melayangkan surat protes ke PB Porprov XIII OKu Raya, Rabu (24/11) malam. Dalam surat yang bernormor : 029/PERPANI-PLG/2021 dan ditandatangani Ketua Perpani Palembang, Ahmad Zulinto. Kontingen Panahan Palembang memprotes keras penggunaan lima atlet tersebut yang disinyalir sudah menyalahi aturan mutasi.
"Sudah kita layangkan surat resminya tadi malam, dalam surat itu kita melakukan protes terkait pengggunaan lima atlet yang dimaksud, dikarenakan berasal dari luar Provinsi Sumsel," katanya.
Dalam surat protes tersebut Perpani Palembang meminta mengambil tindakan untuk mendiskualifikasi kelima atlet tersebut dan sekaligus menganulir mendali yang telah di dapat. "Kelima orang tersebut, bukan Atlet Panahan dari OKU Selatan, Melainkan atlet Panahan dari Provinsi Lampung, untuk itu Kami minta agar PB PORPROV XIII Sumsel melalui Bidang Verifikasi & Keabsahan
untuk Mendiskualifikasi kelima Atlet tersebut dan sekaligus menganulir mendali yang telah di dapat," demikian keterangan tertulis surat tersebut. Sementara itu, pelatih Kontingen Panahan Kabupaten Musi Banyuasin, Ibnu Marwata mengatakan pihaknya sudah sangat mengenal atlit-atlit yang berasal dari Provinsi luar Sumsel seperti dari Lampung, dan Bengkulu.
Bahkan pihaknya memiliki data yang jelas terkait atlet asal Provinsi luar Sumsel. “Kami sudah sampaikan keberatan Terkait adanya atlet yang pernah membela daerah lain di luar Sumsel. Saya sebutkan yaitu Provinsi Lampung dan Bengkulu dan itu sudah saya sampaikan pada saat Technical Meeting (TM) dan keberatan itu sudah diterima, hasilnya atlit yang sudah pernah membela Provinsi lain yang dipakai oleh Kabupaten OKU Selatan sebanyak 4 orang dan 1 orang dipakai oleh Kabupaten Lahat sudah Diskualifikasi,” ujarnya.
Namun disinyalir masih ada atlet yang berasal dari luar Provinsi Sumsel yang masih bertanding di ajang Porprov Ke XIII karena dari pihak panitia mereka beralibi atlet tersebut mempunyai KTP dan KK daerah setempat.
Bahkan apa yang diprotes oleh pihaknya, Panitia Cabor Panahan tidak bisa menunjukkan berkas keabsahan terkait perpindahan atlet yang bukan atlet asal Provinsi Sumsel. “Terkait mutasi atlet, aturannya sudah jelas hanya diperbolehkan untuk atlit yang berasal dari Sumsel berdasarkan panduan umum terkait mutasi atlet. Dan tidak diperkenankan mutasi dari daerah luar Provinsi. Dari kemarin atlet yang kami duga berasal dari Provinsi lain sampai hari ini keabsahannya Terkait mutasi dari provinsi lain tidak pernah terungkap,” pungkasnya.
- KONI Sumsel Cek Kesiapan Muba Jadi Tuan Rumah Porprov XV
- Puluhan Massa Geruduk Sekretariat KONI Sumsel, Tuntut Musprovlub dan Mosi Tidak Percaya
- Penipuan Berkedok Rekrutmen di KONI Sumsel, Oknum Security Dilaporkan ke Polisi