Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), yang diinisiasi sejak tahun 2017, kini menunjukkan hasil positif yang signifikan bagi para petani sawit.
- Mobil Angkutan Minyak Ilegal Bakar Rumah Warga di Talang Leban, DPRD Sumsel Minta Penegak Hukum Bertindak Tegas
- Satlantas Muara Enim Patroli Pelajar yang Bergelantungan di Angdes
- Pemprov Sumsel Siapkan Anggaran 2 Miliar untuk Renovasi Asrama Putra SMAN 3 Unggulan Kayuagung
Baca Juga
Salah satu keberhasilan nyata dari program ini adalah KUD Barokah Jaya di Desa Tegal Mulyo, Kecamatan Keluang. Program PSR yang dimulai pada tahun 2020 di desa ini telah menghasilkan ribuan ton sawit.
Ketua KUD Barokah Jaya, Suparji, menyatakan bahwa sejak dimulainya program PSR, peremajaan sawit di Desa Tegal Mulyo telah berjalan dengan baik.
"KUD Barokah Jaya menaungi 14 kelompok tani, dan panen yang dilakukan pada hari ini melibatkan dua kelompok. Alhamdulillah, panen yang dilakukan pada dua kelompok ini merupakan yang terakhir," ujarnya.
Sawit yang dipanen di KUD Barokah Jaya adalah jenis Lonsum. Harga tandan buah segar (TBS) sawit saat ini berkisar antara Rp2.400 hingga Rp2.600 per kilogram. Dari 14 kelompok tani, dihasilkan 1.500 ton sawit, dengan bagi hasil sebesar 5 ton per petani. Peserta PSR mendapatkan pendapatan sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta.
"Ini merupakan langkah yang baik dalam pemberdayaan petani sawit, khususnya petani rakyat," tambah Suparji.
Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir SSTP, MM, menjelaskan bahwa Kementerian Perkebunan, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan, menilai upaya Kabupaten Muba dalam melaksanakan PSR sangat baik dan menjadi contoh bagi daerah lain.
"Partisipasi Muba dalam program peremajaan sawit rakyat telah sejalan dengan visi Direktorat Jenderal Perkebunan untuk mendorong peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit nasional," ujar Toyibir.
Inovasi model pendampingan sawit rakyat swadaya dalam Program PSR di Musi Banyuasin mencakup penguatan dari hulu hingga hilir, yang menjadikan pekebun mandiri dan berdaulat.
"Pelaku usaha kelapa sawit swadaya merasa sangat senang karena program ini berdampak langsung dalam membangun kebun dengan sangat baik serta berhasil memuaskan dan meningkatkan pendapatan," ungkapnya.
- Pasca Peralihan ke PLN, Bupati Muba Minta Jaringan Listrik Lebih Andal
- Wujudkan Semangat Emansipasi Perempuan, Pegawai DPPKB Muba Kenakan Kebaya di Hari Kartini
- Pemkab Muba dan PLN Sinergi Naikkan Rasio Elektrifikasi, 19 Titik Dialiri Secara Bertahap