Hasil panen per hektare di kebun Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Koperasi Produsen Kelapa Sawit (KPKS) Suka Makmur Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin, mencatatkan nilai tertinggi di Oktober 2021.
- Gas 3 Kg Kembali Langka di Pagar Alam
- Gubernur Sumsel Serahkan Bantuan Khusus Rp110 Miliar ke Pemkab Muba
- Kasus Lakalantas di Empat Lawang Menurun, Korban Meninggal Justru Meningkat
Baca Juga
Usia tanam saat ini di kebun tersebut memasuki Tanaman Menghasilkan tahun ke-1 (TM-1), usia 40 bulan tanam, dengan produksi pada periode pertama bulan Oktober (per tanggal 15 Oktober 2021) sebanyak 1.400 ton TBS. Luas lahan produksi 734 hektare (100 persen), produktivitas saat ini sudah mencapai 1.9 ton TBS/Ha/Bulan = 22,8 ton/Ha/tahun pada tanam saat ini baru 40 bulan atau Tanaman Menghasilkan tahun ke-1 (TM-1). Sedangkan standar produksi dari Kementan 30 Ton/Ha/Tahun pada saat usia Tanam Menghasilkan tahun ke-5 (TM-5).
“Produktivitas TBS Peremajaan Sawit Rakyat yang dilakukan oleh pekebun swadaya sangat tinggi dengan pencapaian sesuai dengan yang diharapkan. Harga jual TBS saat ini mencapai Rp2.576/Kg ditambah insentif sebesar Rp25/Kg sehingga harga diterima pekebun sebesar Rp2.601/Kg,” ujar Plt Bupati Muba, Beni Hernedi usai mengikuti Panen Bersama Komoditas Pertanian bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia dalam Rangka Puncak Peringatan HPS ke-41 Tahun 2021, secara virtual di area Kebun KPKS Suka Makmur B5 Desa Suka Damai Kecamatan Sungai Lilin, Senin (25/10).
Ketua PMI Kabupaten Muba ini juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah menunjuk Muba untuk melakukan panen pada puncak rangkaian HPS ke-41.
“Sedikitnya di lahan seluas 4.446 hektare PSR tersebut sudah menghasilkan sawit yang berkualitas dan disebut-sebut sangat andil menopang perekonomian, tidak hanya di Muba namun di skala nasional,” katanya.
Beni menerangkan, Hari Pangan Sedunia (HPS) kali ini mengangkat isu sustainable (berkelanjutan). Oleh karena itu upaya yang telah dilakukan Pemkab Muba bersama para petani kelapa sawit ini bertekad memang untuk menjadikan perkebunan kelapa sawit ini tetap sejalan dan mematuhi kaidah-kaidah bagaimana lingkungan hidup itu menjadi perhatian.
“Jadi isu pangan dunia bukan hanya memerhatikan apa yang kita makan, tapi apa yang kita makan itu tidak berdampak buruk pada perubahan iklim. Kita sedang terus berusaha agar kelapa sawit di Muba betul-betul sustainable, tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi tapi juga memperhatikan lingkungan alam dan sekitarnya,” tuturnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Indonesia selalu mampu mempertahankan ketahanan pangan. Mentan pun mengucapkan terima kasih ke para petani dan para Kepala Daerah yang meski di tengah adanya pandemi Covid-19 tetap mampu menumbuhkan pertanian.
“Melalui tema Pertanian Meningkat, Pangan Aman di Tengah Pandemi Krisis Global diharapkan mampu terus tumbuh bahkan berkontribusi pada PDB yang sangat kuat,” kata Syahrul.
Ketua KUD Suka Makmur, Iskarmono menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Muba atas program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ini, karena terbukti mampu meningkatkan perekonomian masyarakat apalagi di tengah pandemi Covid-19.
“Kami sangat besyukur adanya program PSR ini. Kami dari kelembagaan resmi para pekebun berbentuk KPKS Suka Makmur bisa merasakan kesejahteraan setelah diremajakan kebun sawit kami. Produktivitas saat ini sudah mencapai 1.9 Ton TBS/Ha/Bulan = 22,8 Ton/Ha/tahun pada tanam saat ini baru usia 40 bulan atau Tanaman Menghasilkan tahun ke-1 (TM-1),” ucap Iskarmono.
- Maju Pilkada Muba, Mantan Plt Bupati Beni Hernedi Berburu Calon Wakil
- Bantu Umak Dicairkan, Pj Bupati Apriyadi Buat Emak-emak Sumringah Saat Bulan Puasa
- Kemenkumham Sumsel segera Grand Launching Unit Kerja Kantor Imigrasi di Muba