Yamagami Tetsuya (41), pria yang menembak mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengaku menembak korban dengan menggunakan senjata hasil rakitan sendiri.
- Belajar dari Penembakan Shinzo Abe, PKS Dorong SOP Pengamanan Pejabat Diperbaharui
- Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tewas Ditembak, India Tetapkan Hari Berkabung Nasional Selama 1 Hari
- Mengenang Shinzo Abe, PM Jepang Terlama yang Tewas Tertembak saat Berkampanye
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Pemberitaan RMOL.id, petugas polisi senior di wilayah barat Nara, mengatakan kepada wartawan, "Itu pernyataan tersangka, dan kami telah menentukan bahwa pistol itu jelas-jelas memang buatan tangan. Tetapi kami masih terus mempelajarinya."
Yamagami juga mengaku telah bekerja untuk Pasukan Bela Diri Maritim angkatan laut Jepang selama tiga tahun, dimulai sejak 2002.
Saat ini, polisi sementara sedang menyelidiki kebenaran pengakuannya.
Kepada polisi, Yamagami mengaku tidak puas dengan kepemimpinan dengan Abe.
Yamagami mengaku mengetahui kunjungan Abe di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022), secara online.
Menurut laporan The Japan Times, Yamagami bukanlah 'orang politik' dia juga telah berhenti dari pekerjaannya di sebuah perusahaan manufaktur pada Mei karena alasan kesehatan setelah bekerja di sana sejak 2020, dan hingga saat ini belum bekerja kembali.
Penembakan senjata di Jepang jarang terjadi dan penembakan massal tidak pernah terdengar karena undang-undang senjata yang ketat.
Yamagami mengaku senjata yang digunakannya untuk menembak Abe adalah buatan tangan. Polisi yang memeriksanya meyakini itu walaupun masih terus dilakukan penyelidikan.
- Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tewas Ditembak, Joe Biden: Saya Terkejut, Marah, dan Sedih
- Di China, Penyerang Shinzo Abe Disebut 'Pahlawan'
- Kepala Polisi Nara Jepang Akui Kecacatan Keamanan Sebabkan Pembunuhan Shinzo Abe