Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Netral dalam Perang Dagang AS-China

Presiden Prabowo Subianto. (Handout)
Presiden Prabowo Subianto. (Handout)

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan sikap netral Indonesia dalam ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Pernyataan itu disampaikannya usai menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Turki, Jumat, 11 April 2025.


"Saya berharap pada akhirnya, mereka akan mencapai kesepakatan, saya harap," ujar Prabowo kepada awak media, merujuk pada dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut.

Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat maupun China. Oleh karena itu, Indonesia tidak akan berpihak dan ingin memainkan peran sebagai jembatan antara keduanya.

“Kami menghormati semua negara. Kami menganggap China sebagai teman baik kami. Kami juga menganggap AS sebagai teman baik. Kami ingin menjadi jembatan,” tegasnya.

Prabowo juga memastikan bahwa kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China akan tetap berjalan. Ia menepis anggapan bahwa Jakarta akan memutus hubungan dengan Beijing.

"Oh, tidak mungkin. China sangat dekat dengan Indonesia," ujarnya.

Ketegangan perdagangan antara AS dan China kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif impor hingga 145 persen terhadap produk asal China. Sebagai balasan, pemerintah China mengenakan tarif hingga 125 persen terhadap barang-barang dari Amerika.

Langkah proteksionis kedua negara tersebut memicu kekhawatiran global, karena berisiko memperburuk ketidakstabilan ekonomi dunia dan mengganggu rantai pasokan internasional.

Meski demikian, Presiden Trump tetap membuka peluang dialog dan menyatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan guna meredakan ketegangan. Sementara itu, Presiden China Xi Jinping mengingatkan bahwa 

"tidak akan ada pemenang" dalam perang dagang, dan menekankan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan.