Jamaah haji Indonesia kini semakin dimudahkan dalam memahami tata cara ibadah haji.
Kementerian Agama (Kemenag) merilis buku elektronik (e-book) Bimbingan Manasik Haji dan Umrah yang dapat diakses langsung melalui gadget atau ponsel pintar.
Melalui inovasi ini, jemaah tak perlu lagi bergantung pada buku fisik, karena semua informasi mengenai manasik haji kini tersedia dalam format digital yang lebih praktis dan mudah dijangkau kapan saja dan di mana saja.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan digitalisasi panduan manasik ini dilakukan agar jemaah lebih mudah mendapatkan informasi seputar ibadah haji.
"Kita sengaja hadirkan versi e-book untuk memudahkan akses jemaah melalui ponsel mereka. Harapannya, mereka dapat lebih mandiri dalam memahami dan menjalankan ibadah haji," ujar Nasaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Menurutnya, e-book ini tidak hanya berisi tata cara ibadah dari aspek fikih, tetapi juga menjelaskan makna spiritual di balik setiap rukun dan simbol haji.
Dalam buku ini, jemaah dapat menemukan doa dan dzikir yang dianjurkan selama haji dan umrah, penjelasan mengenai makna ibadah haji secara mendalam, serta infografis yang membantu memahami proses manasik secara lebih visual dan mudah dicerna.
Selain itu, e-book ini juga menyajikan tuntunan lengkap mengenai manasik haji agar jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan lebih terarah.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menambahkan bahwa e-book ini dirancang sebagai panduan praktis bagi jemaah agar lebih mandiri dalam memahami ibadah haji.
"Buku digital ini juga memberikan pilihan solusi fikih bagi jemaah lansia, yang sedang sakit, serta penyandang disabilitas, sehingga mereka tetap bisa menunaikan ibadah dengan kemudahan yang sesuai syariat," jelas Hilman.
Ia juga menegaskan e-book ini telah mengalami berbagai penyempurnaan, baik dari sisi naskah, referensi, maupun solusi permasalahan yang sering dihadapi jemaah.
"Tim Penyusun telah melakukan beberapa upaya perbaikan, termasuk pembaruan kebijakan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina berdasarkan pengalaman operasional haji sebelumnya," tambahnya.
E-book ini diharapkan dapat membuat jemaah dapat memahami ibadah haji tidak hanya dari segi teknis, tetapi juga makna spiritualnya.
"Jemaah harus mampu menangkap pesan dari setiap rangkaian ibadah haji. Dengan cara itu, akan terjadi perubahan mendasar dalam diri mereka setelah kembali ke tanah air," pungkas Hilman.