Prajurit TNI AD Hadir di Tengah Masyarakat, Kasad: Jadilah Solusi Sekecil Apapun Permasalahan

Kasad Jenderal Dudung Abdurachman dan Gubernur Sumsel Herman Deru saat menandatangani prasasti peresmian Gedung C Makodam II/Sriwijaya dan Gedung Makorem 044/Gapo. (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)
Kasad Jenderal Dudung Abdurachman dan Gubernur Sumsel Herman Deru saat menandatangani prasasti peresmian Gedung C Makodam II/Sriwijaya dan Gedung Makorem 044/Gapo. (Humas Provinsi Sumsel/rmolsumsel.id)

Dukungan rakyat dan Pemerintah baik pusat maupun daerah begitu besar kepada TNI AD. Oleh karenanya, prajurit TNI AD harus membalasnya dengan memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.


Hal itu disampaikan Kepala Staf TNI AD, Jenderal Dudung Abdurachman usai meresmikan Gedung C Makodam II/Sriwijaya dan Gedung Makorem 044/Gapo di halaman Kodam II/Sriwijaya, Selasa (8/3).

Menurut Kasad, pembangunan gedung Makodam II/Sriwijaya ini sangat luar biasa. Hal itu tidak terlepas dari terbatasnya anggaran TNI AD.

“Anggaran TNI AD sangat terbatas, hanya dibatasi belanja personel. Sementara Alutsista dari Kemenkumham. Jika ada biaya pemeliharaan, tidak lebih dari Rp10 miliar untuk jajaran Kodam,” ujar Kasad.

Oleh karena itu, Kasad menyampaikan, TNI AD sangat terbantu dengan hibah Pemprov Sumatera Selatan ini. Hal ini sangat bermanfaat dalam rangka memperkuat ketahanan nasional dan menjaga status Sumsel Zero Konflik.

“Gedung ini harus bisa dimanfaatkan untuk lebih profesional, etos kerja harus ditingkatkan. Prajurit TNI AD juga harus hadir di tengah masyarakat, sekecil apapun masalahnya harus menjadi solusi,” kata Kasad.

Gubernur Sumsel, Herman Deru menyebut pembangunan Gedung C Makodam II/Sriwijaya dan Gedung Makorem 044/Gapo merupakan bagian dari dukungan Pemprov Sumsel untuk jajaran Kodam II/Sriwijaya. Karena keberadaan TNI AD sangat sentral turut andil dalam membangun dan mempertahankan Sumsel Zero Konflik.

Sebagai informasi, pembangunan Gedung C Makodam II/Sriwijaya merupakan hibah Pemprov Sumatera Selatan. Pengerjaan pembangunan dimulai pada 4 Juni - 30 November 2021 atau selama 180 hari. Gedung dengan luas 460 meter persegi dibangun di atas lahan 1.016 meter persegi.

Gedung berlantai 4 ini dilengkapi dengan lahan parkir setinggi tiga lantai, sementara lantai paling atas akan ditempati personel Pendam II/Sriwijaya dan Persit KCK. Gedung ini sendiri dilengkapi lift dan videotron dengan luas layar 6x14 meter persegi.