Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan perhatian serius terkait minimnya kesejahteraan hakim di Indonesia.
- Hakim dan Jaksa di Palembang Dilaporkan ke Pengadilan Tinggi atas Dugaan Ketidaknetralan
- Gelar Aksi Solidaritas, Hakim PN Palembang Pasang Pita Merah Putih
- Diduga Langgar Kode Etik, Enam Hakim PN Jakbar dan MA Dilaporkan ke Komisi Yudisial
Baca Juga
Prabowo berjanji untuk memperbaiki kualitas hakim bila resmi dilantik sebagai Presiden RI.
"Kualitas hidupnya harus dijamin supaya para hakim itu sangat mandiri dan bisa menjalankan tugas sebagai hakim dengan sebaik-baiknya,” kata Prabowo yang ditelepon Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di ruang Komisi III, Selasa, 8 Oktober 2024.
“Karena itu dari dulu, saya ingin memperbaiki remunerasi penghasilan para hakim supaya menjadi sangat baik,” sambungnya.
Mendengar janji Prabowo, Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) yang ada di ruang Komisi III langsung mengucapkan takbir.
“Allahu Akbar,” teriak para hakim.
Prabowo menegaskan hal ini bukan janji kampanye karena Pilpres telah selesai.
"Jadi saya minta para hakim sabar sebentar. Saya benar-benar akan memperhatikan para hakim,” tutup Prabowo.
Kedatangan para hakim ke DPR merupakan kelanjutan dari aksi cuti secara massal oleh para hakim. Penegak hukum tersebut menggelar cuti massal pada 7 hingga 11 Oktober 2024.
Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP) menyatakan ada 1.611 hakim yang melakukan cuti massal.
Direktur LeIP Tanzeil Aziezi menjelaskan aksi cuti massal didorong karena kekecewaan hakim yang tidak mendapatkan kenaikan gaji hakim dalam 12 tahun.
- Hakim dan Jaksa di Palembang Dilaporkan ke Pengadilan Tinggi atas Dugaan Ketidaknetralan
- Gelar Aksi Solidaritas, Hakim PN Palembang Pasang Pita Merah Putih
- Diduga Langgar Kode Etik, Enam Hakim PN Jakbar dan MA Dilaporkan ke Komisi Yudisial