Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih melakukan penjaringan aspirasi dari pengurus wilayah dan cabang untuk menentukan sosok calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Serentak 2024.
- Masih Mengalir Bersama PDIP, Anies Siapkan Surprise Jelang Pilkada
- Simpatisan Ganjar-Mahfud Resmi Laporkan Jokowi
- Presiden Boleh Berkampanye dan Memihak, Jokowi: Saya Hanya Menyampaikan Aturan, Jangan Diinterpretasikan!
Baca Juga
Begitu dikatakan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL membahas dinamika internal PPP di tataran pengurus daerah dalam menentukan calon presiden.
"Dalam konteks Pilpres, maka kami pendekatan "bottom up" ini kami buka sebagai bagian dari artikulasi proses demokrasi internal di PPP," ujar Arsul Sani, Minggu (9/10).
Dinamika terbaru, terjadi di antara kader-kader PPP Banten. Setelah DPW PPP Banten mengusulkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, belakangan menyusul suara beberapa kader yang justru menginginkan Anies Baswedan yang diusung.
Bagi Arsul, dinamika itu adalah suatu hal yang wajar. Karena DPP PPP memang membebaskan pengurus daerah untuk menyampaikan rekomendasi Capres berdasarkan musyawarah masing-masing.
"Konsekuensinya maka tidak perlu diherankan bahwa ada struktur partai di bawah DPP yang menyuarakan dukungan berbeda terkait sosok yang akan diusung PPP di Pilpres," tuturnya.
Arsul yang juga Wakil Ketua MPR RI menegaskan, Capres pilihan PPP akan ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang direncanakan akan digelar awal tahun 2023.
"Nanti pada saat yang tepat di awal tahun 2023 maka forum Mukernas PPP yang akan mengerucutkan nama-nama atau membuat short list Capres dan Cawapres," pungkasnya.
- PPP Sumsel Siap Hadapi Pilkada 2024, Targetkan Kemenangan Paslon
- Masih Mengalir Bersama PDIP, Anies Siapkan Surprise Jelang Pilkada
- PPP Dukung Yulius Maulana-Budiarto Marsul di Pilkada Lahat