Pondok Pesantren Minhajul Aulia yang terletak di Talang Jambe, Sukarame, resmi memulai pembangunan dengan acara peletakan batu pertama. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan pendidikan Islam di Sumatera Selatan.
- Efisiensi Anggaran Tak Halangi Program Mudik Gratis Pemprov Sumsel
- Dirintis Sejak 2018, ChildFund International Sudah Bangun 18 PAUD di Sumsel
- Tinggi Hilal Penuhi Kriteria Mabims, 1 Syawal Diyakini Jatuh pada 10 April 2024
Baca Juga
Ketua DPRD Sumsel, Dr. Hj. RA Anita Noeringhati hadir dan menyampaikan harapannya agar Pondok Pesantren Minhajul Aulia dapat menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam mencetak generasi Islami yang berkualitas.
"Kami berharap pondok pesantren ini dapat memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter dan moral generasi muda sesuai dengan nilai-nilai Islam," ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa juga hadir dalam acara tersebut, menunjukkan dukungan pemerintah daerah dan sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Palembang.
Direktur PT CNG Hilir Raya, Hernoe Roesprijadji, menyatakan dukungannya terhadap pembangunan pondok pesantren ini. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT CNG Hilir Raya, Hernoe mendukung dengan inisiatif penanaman pohon di sekitar pondok pesantren.
"Kami mendukung penuh inisiatif ini dan berharap pondok pesantren ini dapat berkembang dengan baik serta memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Hernoe.
Ketua PCNU Kota Palembang, KH Hendra Zainuddin Al-Qodiri, dalam sambutannya menekankan pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter bangsa.
"Pendidikan agama sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi muda. Kami sangat mendukung pembangunan pondok pesantren ini dan berharap dapat menjadi pusat pendidikan agama yang unggul," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Minhajul Aulia, Kyai Abdul Malik Syafei, menceritakan sejarah berdirinya pondok pesantren ini. "Pendirian pondok pesantren ini tidak lepas dari peran besar Nahdlatul Ulama (NU) dan dukungan dari keluarga besar kami," ujarnya.
Kyai Abdul Malik juga mengisahkan perjalanan spiritualnya selama mondok di Pesantren Buntet Cirebon yang dikelola oleh Dewan Sepuh Buntet Pesantren Cirebon, KH Hasanuddin Kriyani.
"Sanad keilmuan yang kami bawa ke pondok pesantren ini berasal dari pengalaman saya selama mondok di Pesantren Buntet Cirebon," jelasnya.
Selain itu, Kyai Abdul Malik mengapresiasi peran besar keluarga istrinya, Ny. Fatroyah Asr Himsyah, khususnya mertua KH A. Sirajuddin Himsyah bin KH Imanuddin Syahdan, dalam mengajarkan ilmu agama.
"Dukungan dari keluarga besar, terutama dari mertua, sangat penting dalam mewujudkan pondok pesantren ini," katanya.
- Spesialis Pencuri Ternak Palembang Sasar Talang Jambe, Seekor Sapi Dijagal di Tempat
- Pelaku Pencurian Perabotan Rumah Ditangkap Warga di Talang Jambe
- Pencurian Kabel Listrik Ganggu Pasokan Listrik di Talang Jambe, PLN Alami Kerugian