Polri Siapkan Cadangan 50 Ribu Ton Beras dan 150 Ribu Paket Sembako untuk PPKM Darurat

Pelepasan distribusi bansos 30 ribu paket sembako dan beras, Sabtu (17/7). (rmolnetwork/rmolsumsel.id)
Pelepasan distribusi bansos 30 ribu paket sembako dan beras, Sabtu (17/7). (rmolnetwork/rmolsumsel.id)

Mabes Polri menyiapkan cadangan pangan berupa beras dan paket sembako selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Bantuan sosial (bansos) tersebut terdiri dari 50.751,3 ton beras dan 150.000 paket sembako.


Saat ini, distribusi bantuan terus dilakukan ke 34 Polda yang ada di Indonesia. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, sepanjang tahun 2020, Polri telah menyalurkan bansos sebanyak 394.347 paket sembako, 30.000 ton beras, 790.436 Alkes/APD, dan mendirikan 13.119 dapur umum.

Jumlah tersebut terus bertambah. Hingga 2 Juli 2021, bantuan sosial yang disalurkan Polri sebanyak 750.780 paket sembako, 3.753 ton beras, 763.079 Alkes/APD, dan mendirikan 143.467 dapur umum.

“Periode ketiga sampai dengan 16 Juli 2021, Polri telah mendistribusikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 di 34 wilayah Polda sebanyak 250.797 paket sembako dan 1.418.805 Kg atau 1.418 ton beras,” kata Kapolri saat melepas pendistribusian 30 ribu paket sembako dan beras bersama Panglima TNI dan Menkes di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (17/7).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan, bantuan sosial harus segera terdistribusi dengan segera. Apabila nantinya stok sudah habis, ditegaskan Sigit, untuk segera melapor dan berkoordinasi agar mendapatkan kiriman untuk penambahan stok.

“Tolong diguyur habiskan stok kalau kurang ajukan lagi nanti akan segera dikirim,” katanya.

Percepatan pendistribusian bansos itu, kata Sigit, merupakan upaya Pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat di tengah pemberlakuan PPKM Darurat. Karena kebijakan itu bertujuan untuk menyelamatkan warga dari bahaya virus corona.

“Jadi saya tidak ingin ada informasi dilapangan yang sampaikan di satu wilayah masih terdapat masalah dengan bansos,” pungkas mantan Kabareskrim Polri ini.