Polisi Sebut Debt Collector di Palembang Dibunuh Karena Utang

Evakuasi debt collector yang tewas dibunuh debitur di  dalam ruko kawasan Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (26/6). (Fauzi/RMOLSumsel.id)
Evakuasi debt collector yang tewas dibunuh debitur di dalam ruko kawasan Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (26/6). (Fauzi/RMOLSumsel.id)

Motif pembunuhan Anton Eka Saputra seorang debt collector yang ditemukan tewas terkubur di dalam ruko  perumahan Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan mulai terungkap.


Dari hasil penyelidikan polisi, Anton dibunuh oleh pelaku ketika hendak melakukan penagihan utang terhadap pemilik ruko yang kini masih dalam pengejaran petugas.

"Motifnya dilatar belakangi utang-pitung yang akan didalam secara seksama, pelaku utama dalam pengejaran. Karena ini pembunuhan berencana,"kata Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat datang ke TKP, Rabu (26/6).

Harryo menjelaskan, satu pelaku pembunuhan terhadap Anton kini telah tertangkap oleh petugas. Sementara,  dua orang pelaku lainnya kini masih dalam pengejaran karena telah melarikan diri.

"Pelaku utama dalam pengejaran. Karena ini adalah pembunuhan berencana,"ujarnya.

Meski telah menangkap satu pelaku, polisi belum membeberkan identitasnya lantaran masih dalam pemeriksaan untuk mengejar pelaku lain.

"Kita berdoa bersama dalam waktu dekat menyempurnakan tindak pidana ini, sehingga bisa dilakukan pemeriksaan secara maraton hingga sampai ke persidangan,"ujarnya.

Diberitakan sebelumnya,warga Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (26/6), mendadak heboh. Pasalnya, seorang debt collector dikabarkan tewas terkubur dengan cara dicor dalam ruko sebuah distro di kawasan tersebut. 

Korban diketahui bernama Anton Eka Saputra, Perumahan Gotong Royong Soak Simpur Kecamatan Sukarami, Palembang. Dia telah dilaporkan menghilang oleh keluarganya sejak Sabtu, 8 Juni 2024 lalu setelah pamit untuk menagih nasabah.

Dia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket levis biru, celana abu-abu dan membawa motor vario hitam sekitar pukul 12.00 WIB. 

Keluarga melaporkan kejadian hilangnya Anton ke polisi tiga hari kemudian, tepatnya pada Selasa (11/6). Polisi yang melakukan penelusuran kemudian mendapat info jika korban terakhir terlihat ruko sebuah distri pakaian di kawasan Maskerebet. 

Saat ini, tim Infafis Polrestabes Palembang dan tim gabungan Jatanras Polda Sumsel langsung melakukan pembongkaran terhadap ruko yang sedang dalam kondisi terkunci tersebut. 

Aksi pembongkaran tersebut menyita perhatian masyarakat yang melintas di kawasan tersebut. 

Salah seorang kerabat korban, Robu menyebutkan, pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.

"Sudah 3 hari hilang Whatsapp dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Robi, Selasa (11/6) usai memberikan laporan.