Tim Polrestabes Palembang telah meringkus seorang tersangka pembunuhan Anton Eka Saputra. Seorang debt collector Koperasi Simpan Pinjam yang tewas dikubur dalam ruko Distro "Anti Mahal" yang berlokasi di perumahan Maskarebet, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami, Rabu (26/6).
- Rekonstruksi Terbunuhnya Debt Collector di Palembang, Polisi Peragakan 45 Adegan Kasus
- Sering Dihantui Korban Alasan Pelaku Pembunuhan Debt Collector Menyerahkan Diri
- Tak Tahan Dikejar Polisi, Buronan Kasus Pembunuhan Debt Collector Menyerahkan Diri
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono yang dibincangi saat meninjau proses pembongkaran ruko TKP pembunuhan.
Dia mengatakan, tim identifikasi Satreskrim Polrestabes Palembang bersama tim Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang masih melakukan evakuasi terhadap jenazah korban yang dikubur di belakang Ruko distro di perumahan Maskarebet Kecamatan Sukarami, Palembang.
"Satu orang pelaku sudah kami amankan. Statusnya dia ikut serta dalam pembunuhan korban. Sementara, pelaku utama masih dalam pengejaran," ungkapnya.
Terungkapnya pembunuhan debt collector tersebut, kata Harryo berawal dari laporan keluarga korban pada 11 Juni 2024 lalu. Korban pamit untuk menagih debitur pada 8 Juni 2024.
Sejak itu, korban tak kunjung pulang ke rumah. Setelah mendapat laporan keluarga korban, polisi langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan satu orang pelaku.
"Kami saat ini masih fokus evakuasi jenazah," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan KH Dahlan, Perumahan Maskarebet, Kecamatan Sukarami Palembang, Rabu (26/6), mendadak heboh. Pasalnya, seorang debt collector dikabarkan tewas terkubur dengan cara dicor dalam ruko sebuah distro di kawasan tersebut.
Korban diketahui bernama Anton Eka Saputra, Perumahan Gotong Royong Soak Simpur Kecamatan Sukarami, Palembang. Dia telah dilaporkan menghilang oleh keluarganya sejak Sabtu, 8 Juni 2024 lalu setelah pamit untuk menagih nasabah.
Dia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket levis biru, celana abu-abu dan membawa motor vario hitam sekitar pukul 12.00 WIB.
Keluarga melaporkan kejadian hilangnya Anton ke polisi tiga hari kemudian, tepatnya pada Selasa (11/6). Polisi yang melakukan penelusuran kemudian mendapat info jika korban terakhir terlihat ruko sebuah distri pakaian di kawasan Maskerebet.
Saat ini, tim Infafis Polrestabes Palembang dan tim gabungan Jatanras Polda Sumsel langsung melakukan pembongkaran terhadap ruko yang sedang dalam kondisi terkunci tersebut.
Aksi pembongkaran tersebut menyita perhatian masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.
Salah seorang kerabat korban, Robu menyebutkan, pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.
"Sudah 3 hari hilang Whatsapp dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Robi, Selasa (11/6) usai memberikan laporan.
Pada hari Sabtu lalu Anton pamit pergi bekerja menagih nasabah seperti biasa pada pukul 12:00 WIB nomor Whatsapp-nya masih bisa dihubungi. Lalu berselang lima jam kemudian Anton sudah tak bisa dihubungi.
Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil. Anehnya orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.
"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah. Ke teman-temannya juga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.
Hingga berita diturunkan, polisi masih melakukan pembongkaran rolling door ruko yang terkunci dari luar.
- Sidang Pembunuhan Debt Collector Palembang, Majelis Hakim Jatuhkan Vonis Mati untuk Tiga Terdakwa
- Rekonstruksi Terbunuhnya Debt Collector di Palembang, Polisi Peragakan 45 Adegan Kasus
- Sering Dihantui Korban Alasan Pelaku Pembunuhan Debt Collector Menyerahkan Diri