Penerobos Istana Negara yang membawa senjata api jenis FN dipastikan bukan warga Bandar Lampung, tapi warga Jakarta Utara. Hal ini ditegaskan Kabidhumas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Selasa malam (25/10).
- Datangi RSPAD, Haji Uma Pertanyakan Hasil Autopsi Imam Masykur yang Belum Keluar
- Panglima Yudo Minta Pomdam Jaya Kawal Serius Kasus Praka RM
- Mayor Pemerkosa Perwira Kostrad akan Langsung Hadapi Sidang Militer
Baca Juga
Terkait kesalahan data tersebut, pihaknya memastikan bahwa adanya kejadian di wilayah hukum Polda Metro Jaya di mana seorang wanita coba menerobos Istana Negara bukanlah Gita, warga Gedong Air, Bandar Lampung seperti yang semula ramai tersebar di media sosial. Perempuan inisial ST tersebut adalah warga Jakarta Utara.
"Upaya penyelidikan mendapatkan wanita tersebut Gita warga Gedong Air Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Pada saat kejadian yang sama Gita sedang berada di Bandar Lampung. Yang tersiar di medsos tidak benar bukan pelaku yang sebenarnya," jelas Kabidhumas, dikutip Kantor Berita RMOLLampung.
"Pelaku sebenarnya diamankan penyidik Polda Metro Jaya. Pelaku sendiri sedang didalami warga Jakarta Utara berinisial ST," imbuhnya.
Soal penyebab munculnya nama Gita, saat ini tengah dilakukan penyelidikan oleh kepolisian.
- Bupati Muba Ikuti Retreat di Magelang, Wabup Langsung Jalankan Tugas di Pemda
- Masalah Ojol Potensi Picu Konflik Akibat Status Hukum Ilegal
- Jokowi Resmi Lantik Maruli Simanjuntak sebagai KSAD