Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polrestabes Palembang, Bripka Rio Rolando Manurung, terhadap mantan pacarnya, Wina Septianty.


Olah TKP dilakukan oleh Unit 5 Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel yang dipimpin oleh AKP Novel Siswandi di salah satu indekost di kawasan Jalan Dwikora, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, Jumat (18/4/2025). 

Dalam proses tersebut, polisi turut menghadirkan korban dan beberapa saksi penghuni kost yang berada di lokasi saat kejadian.

Ditemui usai olah TKP, Wina Septianty mengatakan telah menjelaskan secara rinci kepada penyidik terkait kronologi kejadian penganiayaan yang terjadi pada Selasa (15/4/2025) lalu.

"Polisi juga menanyakan perihal hubungan saya dengan pelaku. Semuanya sudah saya jelaskan kepada mereka," ujar Wina.

Lebih lanjut, Wina mengungkapkan bahwa penganiayaan yang dialaminya bukan kali pertama. Ia bahkan menyebut pelaku pernah mengancam akan membunuh kedua orang tuanya.

"Selama lima tahun saya berhubungan dengan dia, ini bukan pertama kalinya saya mendapat kekerasan dan ancaman. Pernah suatu waktu dia mengancam akan membunuh kedua orang tua saya, tapi saat itu sempat dicegah oleh Ketua RT tempat saya tinggal," ungkapnya.

Sebelumnya, kasus ini menjadi sorotan publik usai Wina mengunggah video penganiayaan di akun Instagram miliknya @winalubis7472. 

Dalam video berdurasi 47 detik tersebut, terlihat Wina yang mengenakan kaos merah berada di dalam mobil putih Toyota Rush bernopol BG 1285 LR. 

Pelaku tampak marah, menarik tangan Wina, menjambak rambutnya, hingga mengancam akan menembaknya. Aksi itu sempat dilerai oleh seorang perempuan paruh baya yang diduga merupakan ibu kost.

Wina juga menyebut bahwa pelaku cemburu karena ia memiliki pacar baru. Aksi kekerasan itu membuat wajah Wina memar dan menimbulkan trauma mendalam.

Hingga kini, pihak Polda Sumsel masih terus mendalami kasus ini. Proses penyelidikan tengah berjalan, dan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi serta mengumpulkan bukti di lokasi kejadian.