Aparat kepolisian masih mendalami motif pembunuhan terhadap bayi perempuan berusia 10 hari yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri yakni Ranti Imanti (22).
- Petugas Pemadam Kebakaran Banyuasin Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Ibu Hamil Muda
- Ini Pengakuan Rianti, Ibu Muda Asal Muara Enim yang Tega Habisi Nyawa Anak kandung
- Ngeri, Ibu Muda di Palembang Nekat Lompat dari Jembatan Ampera
Baca Juga
Aksi pembunuhan itu terjadi di rumah Edi Kusnadi yang berada di Desa Dalam, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, pada Jumat (25/11/2022) sore.
"Motifnya saat ini masih kei dalami, pelaku belum dapat dimintai keterangan karena kondisi yang belum stabil," ujar Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi.
Pelaku sendiri diketahui menghabisi nyawa anak kandungnya yang saat itu sedang tertidur pulas menggunakan sebilah pisau. "Untuk memastikan kejiwaannya, nanti akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu," kata dia.
Sementara, Yeti yang merupakan anak Edi Kusnadi mengatakan, usai melakukan aksi pembunuhan pelaku terlihat hanya duduk di dekat jenazah anak perempuan nya dengan kondisi linglung. "Usai melakukan aksinya, dia (pelaku) terlihat hanya diam dengan kondisi linglung. Sedangkan sang anak sudah berlumuran darah," ujar Yeti, anak Edi Kusnadi.
Diceritakan Yeti, saat dalam kondisi hamil besar, pelaku datang menghadap ayahnya (Edi Kusnadi) dan bercerita sedang menghadapi perceraian dengan sang suami. Selain itu, pelaku tak memiliki uang untuk biaya melahirkan.
Kemudian, kata dia, keluarganya membantu biaya melahirkan di bidan setempat, setelah melahirkan, pelaku masih ikut di rumah Edi Kusnadi selama dua hari.
"Hak asuh anak telah diserahkan kepada Ayah dengan perjanjian bermaterai, dua hari setelah melahirkan pelaku pamit pulang ke rumahnya. Barulah kemudian kemarin, Jumat (25/11) pelaku kembali lagi mengunjungi anaknya sehingga terjadilah kejadian naas tersebut," katanya.
Sebenarnya, kata Yeti, pihaknya tidak berniat mengadopsi, tapi karena kasihan melihat keluh kesah pelaku, maka dibantu melahirkan dengan perjanjian tertulis. "Kami musyawarah, dari pada terjadi hal yang tidak diinginkan atau bayi dibuang, lebih baik pihaknya yang merawat, maka keluarga sepakat untuk mengadopsi dan membiayai persalinan dengan perjanjian tertulis," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, keluarga besarnya tidak ada firasat apa-apa, karena pelaku memang sudah sering main ke rumah dan tidak menunjukkan gerak gerik mencurigakan.
"Pada saat kejadian rumah sedang sepi, bapak sedang ke bengkel, di rumah hanya tersisa adik ipar Monika yang menjaga korban, pada saat sepi itulah pelaku melakukan aksinya, Monika pun tak berdaya menghalangi karena kalah postur tubuh, tangan Monika pun sempat tersayat saat mencoba menghalangi pelaku," ujarnya.
"Korban sudah dikuburkan tadi malam di pemakaman dusun Dalam kecamatan Belimbing, keluarga saya sudah sangat sayang terhadap korban, apa lagi sudah menetap di rumah 10 hari, tentunya kami sangat sedih dan tidak menyangka," ujarnya berurai air mata.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28