Polisi Akan Lakukan Olah TKP di Lokasi Penganiayaan Mahasiswa UIN Palembang

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi. (Amizon/ RmolSumsel.id)
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi. (Amizon/ RmolSumsel.id)

Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Palembang saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kasus penganiayaan yang menimpa ALP mahasiswa baru yang diduga menjadi korban kekerasan ketika mengikuti pendidikan dasar (diksar).


Kasatreskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi mengatakan, mereka kini sedang menunggu laporan dari pihak keluarga korban terkait kejadian tersebut.

hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait kejadian tersebut

“Namun kita akan mengecek ke TKP untuk memastikan kejadian itu,” katanya, Senin (3/10).

Menurut Tri, hasil dari olah TKP tersebut nantinya akan melihat secara menyeluruh peristiwa kejadian yang dialami oleh ALP ketika mengikuti diksar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ketika berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus.

"Yang jelas kita akan mendatangi TKP serta meminta keterangan para korban dan saksi yang ada di TKP. Namun demikian, saya meminta pada korban ataupun orang tua dan kerabat dari korban bisa membuat laporannya sebagai dasar kita melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku,”harapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak kampus UIN RF Palembang untuk menggali informasi terkait kejadian tersebut.

Diberitakan sebelumnya,seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang inisial ALP diduga menjadi korban kekerasan saat sedang mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar).

Informasi dihimpun, korban ALP mengikuti diksar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang dilakukan di Bumi Perkemahan Gandus Palembang pada beberapa hari lalu.

Saat mengikuti kegiatan tersebut, korban yang tercatat sebagai mahasiswa baru Fakultas Adab ini mengalami kekerasan yang diduga dilakukan oleh seniornya.

Kabar penganiayaan ALP pun viral di media sosial hingga akhirnya menjadi sorotan.

Ketua Tim Investigasi UIN RF Palembang Kun Budianto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Ia menjelaskan, pihak kampus kini sedang mencari secara lengkap kronologi kejadian yang menimpa ALP.