Rencana renovasi Jakarta International Stadium (JIS) karena dinilai belum memenuhi standar FIFA untuk jadi venue Piala Dunia U-17 menimbulkan pro kontra.
- Ketua Komisi II: Kalau Pemilu Bulan Februari, akan Ada Dua Presiden
- Jaga Pancasila dan NKRI, Kader GMNI Harus Cerdas Tangkal Kebohongan
- Pengamat Sebut Berkaca dari Pilpres Capres dan Cawapres Ditentukan di Injury Time
Baca Juga
Untuk itu, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus). Agar polemik ini bisa mendapatkan solusi terbaik.
"Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu. Apalagi ini sudah menggunakan banyak uang rakyat kan, sekitar Rp4,4 triliun dari PEN dan APBD DKI," kata Rio saat dihubungi wartawan, Senin (10/7).
Belakangan, perusahaan jasa desain dan konsultan asal Inggris, Buro Happold, menyatakan bahwa pembangunan stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu tidak sesuai panduan yang telah mereka buat.
Menurut Rio, pernyataan Buro Happold itu menunjukkan ada dugaan "malpraktik" dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan stadion yang terletak di Jakarta Utara tersebut.
"Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," tuturnya.
Buro Happold mengklaim telah membuat panduan desain dengan memperhatikan standar FIFA. Namun, Jakarta Konsultindo (Jakkon) menunjuk pihak lain untuk mendesain JIS. Menurut Buro Happold, desain itu tak sesuai panduan yang mereka buat.
- Sopir Kader PDIP Ungkap Perpindahan Uang Suap KPU Rp400 Juta
- PSU Empat Lawang Digelar 19 April, PDIP Sumsel Gencar Konsolidasi
- Indonesia Naik ke Ranking 123 FIFA, Posisi Terbaik dalam 15 Tahun Terakhir