PT PLN (Persero) mencatatkan pencapaian signifikan pada tahun 2023 melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program-program ini berhasil memberikan manfaat kepada 10.710 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMK), lebih dari 600 ribu masyarakat, dan menyerap lebih dari 27 ribu tenaga kerja.
- Ramadan Fest: Smeshub Island, Bentuk Dukungan bank bjb Bagi UMKM
- Tiba di Palembang Siang Ini, Ketua BPK Agung Firman Sampurna : Penambahan Utang Lampaui Penerimaan Negara
- Berakhir 31 Maret, Berikut Cara Lengkap Lapor SPT Tahunan Pribadi
Baca Juga
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa selain fokus pada penyediaan kelistrikan yang andal, PLN juga aktif menjalankan berbagai kegiatan yang mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program TJSL.
"PLN berkomitmen untuk terus mendorong perekonomian masyarakat melalui berbagai program prioritas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Kami memastikan tidak hanya sekadar melaksanakan program, tetapi hadir langsung di tengah masyarakat untuk melakukan pendampingan, dan mengawalnya hingga berdampak kepada masyarakat," ujar Darmawan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan PLN Tahun Buku 2023 di Kementerian BUMN, Senin (22/7).
Program pemberdayaan UMK dan Rumah BUMN menjadi salah satu inisiatif utama yang menyerap tenaga kerja secara signifikan. Rumah BUMN, misalnya, berhasil menyerap 8.960 tenaga kerja dan melibatkan 20.297 mitra sebagai penerima manfaat. Program ini juga membantu 7.904 UMK binaan untuk berkembang ke tahap Go Digital, Go Modern, Go Online, bahkan Go Global.
Program diffablepreneur berdaya telah berdampak pada 2.940 penerima manfaat, sementara program pengembangan Desa Wisata melibatkan 154 UMK yang menyerap 496 tenaga kerja dengan 7.460 orang penerima manfaat.
Darmawan juga menyatakan bahwa PLN berusaha memberikan multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat dengan program TJSL yang menyentuh langsung aspek kehidupan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Selain program-program tersebut, PLN juga melakukan pembinaan UMK pada program pemberdayaan perempuan, electrifying agriculture, electrifying marine, serta pengelolaan Fly Ash Bottom Ash (FABA).
Dalam pengolahan FABA, PLN menggandeng mitra binaan UMK di sekitar operasional PLTU, dengan hasil olahan seperti paving block dan batako yang memberikan manfaat kepada 38 penerima manfaat. Pada bidang pendidikan, PLN merealisasikan program beasiswa, bantuan sekolah formal dan informal, serta pelatihan dan pengembangan softskill.
"Program ini akan kita terus jalankan untuk menciptakan Creating Shared Value (CSV), tidak hanya bagi penerima manfaat tetapi juga mendukung proses bisnis perusahaan," tambah Darmawan.
Syairillah, pelaku UMK Salma Home Industri di Martapura, Kalimantan Selatan, yang memperoleh bantuan peralatan produksi, mengungkapkan manfaat yang dirasakan dari program TJSL PLN.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan PLN ini, produksi jauh lebih banyak, penjualan meningkat, pengemasan juga dapat bersaing, ditambah produk kami bersertifikat halal sehingga bisa masuk ke minimarket modern," ujar Syairillah.
Manfaat serupa juga dirasakan oleh kelompok UMK Batik Ciprat di Wonogiri, Jawa Tengah, yang didukung dan dibina oleh PLN. Yoyok Ernowo, pengelola Batik Ciprat berterima kasih kepada PLN karena sudah memberikan bantuan kepada pihaknya untuk membuat rumah produksi baru yang sangat luas manfaatnya.
"Hasil produk batik Ciprat dari rekan-rekan difabel di kampung kami semakin maju dan dikenal," pungkasnya.
- Dorong Hilirisasi Batubara, Pengusaha Tambang Disarankan Bentuk Konsorsium
- Indosat Luncurkan Program Tukar Sampah Botol Plastik dengan Pulsa di Unsri
- 72,55 Persen Penyaluran KPR BTN untuk Segmen Berpenghasilan di Bawah Rp12 Juta