Operasional 5 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dalam waktu dekat akan dihentikan. Peran PLTD nantinya akan digantikan suplai listrik dari kabel listrik bawah laut yang ditargetkan terhubung di Desember 2021 mendatang.
- Lewat PLN Mengajar, PLN UP3 Palembang Dorong Siswa Kenal Dunia Energi Sejak Dini
- Dedikasi Srikandi PLN, Listrik Tetap Menyala Saat Kunjungan Presiden di Palembang
- Lebih dari 2 Ribu Unit Kendaraan Listrik Mengaspal di Sumsel
Baca Juga
Direktur Mega Proyek dan EBT, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, saat ini total daya pembangkit di Bangka mencapai 187,7 megawatt (MW), dengan beban puncak 174,9 MW. Sebagian besar disuplai dari PLTD sebesar 65 MW. Setelah kabel bawah laut terhubung, Pulau Bangka akan mendapat tambahan pasokan listrik sekitar 109 MVA dari kabel listrik bawah laut sepanjang 36 kilometer sirkuit (kms) tersebut.
"Investasi untuk menghubungan dua sistem kelistrikan ini mencapai Rp1,9 triliun," kata Wiluyo dalam keterangan persnya, Sabtu (25/9).
Wiluyo mengatakan, meski investasi terbilang besar, namun pihaknya dapat menghemat biaya operasi hingga Rp1,4 triliun. Biaya pokok produksi Bangka bakal turun hingga 57 persen dari Rp2.454 per kilowatt hour (kwh) menjadi Rp1.054 per kwh.
Penghentian operasional PLTD juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan BBM sebesar 186 juta liter dan menekan emisi sebesar lebih dari 221 ribu ton CO2 pertahunnya. "Pasokan listrik di Bangka juga bakal semakin handal," bebernya.
Wiluyo berharap dengan kian andalnya pasokan listrik nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Bangka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan beroperasinya kabel laut Sumatera-Bangka, PLN juga bisa meningkatkan pelayanan terutama untuk mengakomodir permintaan pelanggan industri pada sektor perikanan" pungkasnya.
- Lewat PLN Mengajar, PLN UP3 Palembang Dorong Siswa Kenal Dunia Energi Sejak Dini
- Dedikasi Srikandi PLN, Listrik Tetap Menyala Saat Kunjungan Presiden di Palembang
- Lebih dari 2 Ribu Unit Kendaraan Listrik Mengaspal di Sumsel