Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 sekaligus Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah.
- Limbah Daun Nanas Jadi Berkah, Warga Tanjung Bunut Muara Enim Produksi Benang Kualitas Ekspor
- Pj Gubernur Sumsel Dorong Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani di Puncak Panen Raya
- Pj Gubernur Sumsel Dorong Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani di Banyuasin
Baca Juga
Rakor dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang mengingatkan seluruh kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk terus memantau ketersediaan pangan dengan pengukuran pasar juga ketersediaan kebutuhan bahan pokok serta dasar masyarakat selama bulan Ramadhan.
"Setiap minggunya kita rutin menggelar rapat terkait inflasi ini untuk terus menjaga kestabilan inflasi, Saya minta kepala daerah mengajak Forkopimda terus menjaga situasi di masyarakat agar tetap tenang, menggalakan pasar murah dan menjaga ketersediaan pangan di daerah," kata Mendagri dalam kegiatan di Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Senin (4/3/2024).
Mendagri menyebut, peran Pemerintah Daerah dan Forkopimda dalam menjaga ketersedian pangan di bulan Ramadhan serta Idul Fitri sangat penting guna mengendalikan inflasi.
Menurutnya, melalui rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diharapkan dapat menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, pencanangan gerakan menanam, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait dan melaksanakan sidak ke pasar.
“Distributor agar tidak menahan barang berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adiningrat mengatakan inflasi pada Februari 2024 baik secara bulanan maupun tahunan naik masing-masing sebesar 0,37 persen dan 2,75 persen.
"Inflasi Februari 2024 secara bulanan maupun tahunan naik masing-masing 0,37% dan 2,75% diprediksi karena adanya permintaan cukup tinggi saat Pemilu 2024," kata Amalia.
Amalia menyebut komoditas utama penyebab inflasi pada Februari 2024 adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras dan minyak goreng dengan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Februari periode sebelumnya.
“Beras memberikan andil inflasi terbesar serta lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," tambahnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan Rakor ini sengaja digelar pada awal Maret sehingga koordinasi bersama seluruh pihak dapat dilakukan secepat mungkin.
Ini dikarenakan demi menjaga stok pangan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dirinya berharap berharap seluruh pihak mengawal kegiatan pengamanan pasokan dan harga pangan.
"Alhamdulillah Ramor hari ini bisa berlangsung sehingga kita bisa berkoordinasi diawal dan menjaga pelaksanaan ibadah ramadhan lancar dengan memastikan stok pangan aman dan harga stabil," kata Arief.
"Di daerah bisa membuat gerakan pangan murah, sinergi bersama TPID, pemantauan harga pasar baik tradisional, modern perlu terus dilakukan. Kami memohon dukungan dari semua stakeholder pangan dan pelaku usaha menjaga pasokan selama ramadhan,” sambungnya.
- Mendagri Siapkan SE Pemda Pakai Anggaran Tak Terduga Bentuk Kopdes Merah Putih
- Tanggapan Pedas Mendagri Tito: Retret untuk Kepala Daerah Bukan untuk Kepentingan Partai
- Limbah Daun Nanas Jadi Berkah, Warga Tanjung Bunut Muara Enim Produksi Benang Kualitas Ekspor