Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Ketahanan Pangan meluncurkan Gerakan Membangun Dusun Kite (GMDK) tahun 2024 yang bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Desa Taja Raya II, Kecamatan Betung, Kamis (29/8/2024).
- Mortir Bekas Perang Ditemukan di Kedalaman 30 Meter Sungai Musi
- Revitalisasi Sungai di Palembang Terkendala Anggaran, Harnojoyo: Kita Lakukan Bertahap
- Kerap Diserang Banjir, Pemkot Palembang Dinilai Gagal dalam Menata Kota
Baca Juga
Acara launching ini dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin Muhammad Farid, S.STP., M.Si, yang didampingi oleh sejumlah Kepala Perangkat Daerah (KPD) dengan ditandai pemukulan gong.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Banyuasin mengungkapkan bahwa berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) yang dirilis oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS), kinerja Pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Banyuasin pada tahun 2023 dinilai sangat baik, menduduki peringkat ke-179 dari 416 kabupaten di Indonesia, serta menjadi yang tertinggi kedua di Provinsi Sumatera Selatan.
“Capaian ini merupakan prestasi yang membanggakan, namun kita harus terus berupaya untuk meningkatkan Pembangunan Ketahanan Pangan di daerah kita,” ujarnya.
Muhammad Farid menjelaskan bahwa masih terdapat 138 desa/kelurahan di Kabupaten Banyuasin yang masuk dalam kategori rentan/rawan pangan. Dalam konteks ini, ia menekankan pentingnya pendekatan sistemik dalam pembangunan ketahanan pangan yang melibatkan lintas sektor.
"Hal ini untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai melalui produksi domestik dan perdagangan, serta stabilitas akses pangan," jelasnya.
Sebagai bukti komitmen dalam meningkatkan ketahanan pangan, Farid mengumumkan penyaluran bantuan beras sebanyak 43.430 kg dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk 4.343 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Betung. Secara simbolis, ia juga menyerahkan 10 kg beras kepada 10 KPM yang terpilih.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Banyuasin, Masita Liana, SP, menambahkan bahwa launching ini merupakan implementasi proyek perubahan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui koordinasi yang lebih baik antar perangkat daerah dan fokus pada desa-desa rawan pangan.
“Gerakan ini diharapkan dapat mempercepat terbebasnya desa-desa dari kondisi rawan pangan. Kami berkomitmen untuk melaksanakan program ini secara terstruktur, spesifik, dan masif di masa mendatang,” pungkasnya.
- Insiden Tabrakan Tongkang Batu Bara di Jembatan Bentayan Terulang Lagi, Pemda Diminta Bertindak Tegas
- Gubernur Sumsel Resmikan Operasional KMP Putri Leanpuri di Banyuasin
- Tongkang Batu Bara yang Nyangkut di Jembatan Bentayan Banyuasin di Luar Pengawasan KSOP Palembang