Pemerintah kota (Pemkot) Prabumulih menjamin perawatan Alfis (9) dan Agha (9) yang menjadi korban atas kebocoran pipa gas jaringan kota yang terbakar pada pada Sabtu (15/7/2023) sore.
- Cepat Laporkan Kebocoran Pipa yang Sebabkan Semburan Api, Pertamina Apresiasi Masyarakat
- Diduga Disabotase, Pipa Pertamina di PALI Terbakar hingga Keluarkan Api Sampai Empat Meter
Baca Juga
Direktur Perusahaan Daerah (PD) Petro Prabu, Azhari H Harun mengatakan, kedua koran saat ini telah di rawat di RSUD Prabumulih. Seluruh biaya perawatan keduanya, akan ditanggung oleh Pemkot Prabumulih.
“Pak walikota mengatakan Pemerintah kota Prabumulih menjamin untuk pengobatan anak itu sampai sembuh,”kata Azhari, Senin (17/7).
Azhari mengklaim, bahwa mereka sudah bertemu dengan orangtua kedua korban. Hasil mediasi yang dilakukan, keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah.
"Tadi juga kami sudah bertemu dengan Pak Idris yang adalah ayah dari Alfis, intinya beliau tidak menuntut karena memang ini musibah namun beliau berharap agar dibantu," ujarnya.
Selain itu, PD Petro Prabu akan berkoordinasi dengan Kepala Desa Tanjung Menang dan PT AWS terkait kebocoran pipa yang menyebabkan kebakaran tersebut.
" kondisi jaringan gas yang bocor saat ini sudah ditanggulangi dan tidak bocor lagi,”ujarnya
Diberitakan sebelumnya, pipa jaringan gas kota yang berada di Desa Tanjung Menang Kecamatan Prabumulih Selatan Kota Prabumulih, bocor dan terbakar pada Sabtu (15/7/2023) sore.
Kejadian bocor dan terbakarnya jaringan gas kota itu saat warga desa melakukan gotong royong pembersihan lahan serta pembuatan drainase untuk rencana pembangunan SD Negeri 86 di desa tersebut.
Saat itu para korban anak kecil memainkan korek api dan seketika menyambar gas yang bocor dan menyebabkan kebakaran. Dua anak mengalami luka bakar serius terpaksa dilarikan ke RSUD Prabumulih yakni Alfis (9) dan Agha (9). Satu anak telah pulang dan tinggal Alfis yang menjalani perawatan di RSUD Prabumulih.
Peristiwa tersebut sempat heboh lantaran banyak yang menduga pengerjaan pembuatan drainase adalah proyek yang menggunakan dana desa namun ternyata gotong royong warga.
"Warga gotong royong karena senang akan ada pembangunan Sekolah, jadi gotong royong dan minta bantuan peminjaman alat berat, karena kalau dikerjakan manual akan lama selesainya," tutur Kades Tanjung Menang, Asmedi.
- Kasus Hoaks Bunuh Diri, Polres Prabumulih Ingatkan Denda dan Penjara Bagi Penyebar
- Gubernur Herman Deru Janjikan Bantuan Pembangunan untuk Prabumulih, Minta Walikota Paparkan Program Prioritas
- Dua Tersangka Pembunuh Bos Cucian Mobil di Prabumulih Berhasil Diringkus, Pelaku Ternyata Masih Remaja