Petani Keluhkan Langkanya Pupuk Subsidi, MF Ridho: Tak Ada Gunanya Sumsel Punya Pabrik Pupuk

Koordinator reses anggota DPRD Sumsel Dapil X MF Ridho menerima proposal aspirasi masyarakat di Kabupaten Banyuasin. (Ist/rmolsumsel.id)
Koordinator reses anggota DPRD Sumsel Dapil X MF Ridho menerima proposal aspirasi masyarakat di Kabupaten Banyuasin. (Ist/rmolsumsel.id)

Produktivitas padi di Desa Purwodadi, Kabupaten Muara Padang, Kabupaten Banyuasin masih terkendala persoalan pupuk bersubsidi yang selalu langka saat musim tanam.


Keluhan tersebut disampaikan para petani Desa Purwodadi kepada anggota DPRD Sumsel Dapil X yang melakukan reses tahap I tahun 2022.

Reses berlangsung pada 20  hingga 27 Maret 2022 diikuti Muhammad F. Ridho selaku koordinator didampingi anggota Nasrul Halim, Muhammad Yaser, Nadia Basyir, Marzuki, Maliono, dan Herman.

Beberapa desa di Kabupaten Banyuasin dikunjungi selama masa reses ini. Di antaranya  di Kecamatan Sumber Marga Telang yakni Desa  Sumber Jaya, Desa Telang Marga, Desa Muara Telang, Desa Terusan Tengah, Desa Terusan Muara, Desa Terusan Dalam.

Selanjutnya ke Kecamatan Muara Padang di Desa Sidomulyo, Desa Air Gading, Desa Margomulyo, Desa Purwodadi, dan Desa Sumber Makmur.

Kemudian menuju Kecamatan Tanjung Lago yaitu di Desa Tanjung Lago, Desa Sumber Makmur Mukti, Desa Bangun Sari, dan Desa Bunga Karang, seterusnya ke Kecamatan Banyuasin III di Desa Karang Anyar dan Desa Teluk Payo.

Selain masalah pupuk, warga di kabupaten yang menjadi salah satu sentra beras Sumsel ini juga menyampaikan banyak usulan dan aspirasi di antaranya perbaikan jalan di Purwodadi serta  pengerasan jalan di Jalur 18 dari jembatan 1 hingga jembatan 6.

Koordinator Dapil X , MF Ridho mengatakan, untuk tahun 2021 telah dianggarkan melalui APBD Provinsi Sumsel sebesar Rp90 miliar untuk pembangunan di Kabupaten Banyuasin. Dari dana tersebut Rp12 miliar dialokasikan untuk pembangunan jembatan Sungai Tapah di simpang empat Karang Anyar.

“Usulan pembangunan memang membutuhkan waktu memprosesnya dan merupakan bagian kami  untuk meneruskannya melalui skema bantuan gubernur,” kata politisi Partai Demokrat ini.

Terhadap kelangkaan pupuk subsidi dan mahalnya pupuk nonsubsidi, Ridho mengatakan, keluhan seputar pupuk subsidi akan disuarakan agar didengar pihak terkait.

“Tidak ada gunanya Sumsel ada pabrik pupuk jika masih ada masyarakat yang kekurangan. Kita minta para distributor yang ada di kecamatan ini agar dapat memprioritaskan warga sekitar,” katanya.

Tentang program sentra gabah produksi benih, Ridho mengatakan, DPRD Sumsel Dapil X sangat mendukung dan akan berkoordinasi dengan dinas terkait.