Petani kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin didorong untuk naik kelas. Salah satunya dengan dibangunkan pabrik pengolahan mandiri.
- Beasiswa Sawit 2024: Kuliah Gratis Plus Magang dan Uang Saku untuk 3 Ribu Orang
- Dukung UKMK Sawit Go International, BPDPKS Gelar Kegiatan Ini
- Penghapusan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Diperpanjang Sampai 31 Oktober 2022
Baca Juga
“Kita ingin mewujudkan petani sawit yang mandiri yang bisa menghasilkan berbagai macam produk seperti CPO, minyak goreng di pabrik milik sendiri. Semoga apa yang kita lakukan ini bisa memberikan contoh bagi daerah lain. Kita, pemerintah bersatu padu memberikan kesejahteraan kepada petani sawit,” ujar Bupati Muba Dodi Reza Alex disela-sela syuting film dokumenter replanting kelapa sawit di kebun kelapa sawit milik rakyat di KUD Mukti Jaya, Desa Panca Tunggal (C5), Kecamatan Sungai Lilin, Sabtu (5/6).
Dodi bersyukur program replanting atau peremajaan kelapa sawit rakyat pertama di Indonesia ada di Muba dan dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tahun 2017 lalu, kini telah berhasil dan sudah menghasilkan dengan kualitas yang sangat bagus dan harga cukup baik.
“Alhamdulillah setelah melihat di lapangan, kita sangat senang bahwa program nyata kita bekerja sama dengan BPDPKS untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit berhasil,” kata Dodi.
Direktur Keuangan, Umum, Kepatuhan dan Manajemen Risiko Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Zaid Burhan Ibrahim mengatakan, dirinya sangat bangga, ketika melihat program Presiden RI yakni replanting (peremajaan kelapa sawit rakyat) hasil panennya sangat memuaskan mencapai lebih dari 25 ton per hektare.
“Alhamdulillah, ini bisa berjalan cukup baik dengan sinergi dari bawah, kepala desa, Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah pusat. Ini akan menjadi trigger pemerintah untuk menjadikan Muba ini sebagai contoh bagi daerah lainnya,” ucap Zaid.
Sementara itu, Ketua KUD Mukti Jaya, Bambang Gianto menerangkan, sejak replanting pada tahun 2017 lalu oleh Presiden Joko Widodo, sawit yang ditanam dari bibit unggul bantuan pemerintah sudah bisa panen pada usia 28 bulan di tepatnya di bulan Mei 2020. Kemudian dari panen sampai Mei 2021 lalu, nilai panen mencapai Rp12 miliar.
“Untuk biaya panen, angkut, dan operasional sekitar Rp2 miliar, jadi semuanya kita saving kurang lebih Rp8 miliar dari 2.000 hektare yang menghasilkan 6.800 ton TBS. Petani sangat senang dan bahagia karena pada usia dini sawit sudah bisa dipanen. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muba yang sejak awal pengusulan replanting dan ke depannya juga akan ada hilirisasi di perkebunan kami,” pungkasnya.
- Beasiswa Sawit 2024: Kuliah Gratis Plus Magang dan Uang Saku untuk 3 Ribu Orang
- Ada Bukti Baru, Mantan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Ajukan PK
- Komoditas Andalan Topang Kehidupan Masyarakat Semangus, Crivisaya Ganjar Gulirkan Bibit Sawit Gratis