Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menyampaikan duka mendalam atas insiden jatuhnya dua pesawat Super Tucano, di kawasan Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, saat latihan profisiensi.
- Dua Jet Tempur Sukhoi Kawal IAF di Langit Bali
- Pesawat Asing Berhasil Diamankan di Lanud SMH Palembang, Begini Penjelasan TNI AU
- Jupiter Aerobatic Team TNI AU Tiba di Lanud SMH Palembang, Persiapan Hadiri Singapore Air Show
Baca Juga
Meutya mengaku merasakan kesedihan yang dialami keluarga korban yang gugur, dalam hal ini Letkol Pnb Sandra Gunawan, Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A Seta dan Kolonel Pnb Subhan.
“Hati dan pikiran saya, semua masyarakat Indonesia, tentu bersama keluarga keempat ksatria udara dan keluarga besar TNI AU. Semoga keempat ksatria udara yang gugur diterima di sisi Tuhan, Allah SWT,” tutur Meutya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/11).
Informasi sementara, kata Meutya, kedua pesawat tengah melakukan latihan profisiensi, sebelum jatuh. Saat ini TNI AU tengah mengevakuasi 3 pilot yang gugur dari lokasi jatuhnya pesawat menuju Kota Malang, sementara satu pilot belum ditemukan dan masih dicari.
Meutya juga menambahkan, keempat perwira yang gugur merupakan perwira berpengalaman, bahkan salah satu pilot, Letkol Pnb Sandra “Chevron Barracuda” Gunawan, berhasil membukukan seribu jam terbang dengan pesawat tempur EMB 314 Super Tucano.
“Ini kehilangan besar bagi TNI dan bangsa Indonesia,” tutup Ketua DPP Partai Golkar itu.
- Meutya Hafid Buka Suara Soal Teror Kepala Babi, Dukung Proses Hukum
- Menkomdigi Meutya Hafid Lantik Pejabat Baru, Artis Raline Shah Masuk Jajaran Staf Khusus
- Dua Jet Tempur Sukhoi Kawal IAF di Langit Bali