Pertamina Adera Tutup Semburan Gas di Desa Curup PALI

Sejumlah petugas Pertamina Adera Field menangani semburan gas di Desa Curup. (ist/rmolsumsel.id)
Sejumlah petugas Pertamina Adera Field menangani semburan gas di Desa Curup. (ist/rmolsumsel.id)

Setelah lebih dari satu minggu upaya intensif, PT Pertamina berhasil menutup semburan gas yang terjadi di Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. 


Insiden ini, yang awalnya terjadi pada 12 Maret 2024, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat.

Tim Manajemen Insiden (IMT) PHR Regional 1, dengan perencanaan yang matang dan koordinasi lintas fungsi, sukses melaksanakan penutupan kebocoran sumur RJA 54 pada 18 Maret 2024. 

General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Djudjuwanto  menyampaikan penanganan kebocoran telah berhasil dilakukan dengan aman dan tepat waktu.

Penutupan sumur RJA 54, yang mengalami kebocoran pada 12 Maret, dilakukan dengan metode yang telah dianalisis dan disimulasikan oleh tim IMT untuk memastikan keamanan selama proses penanganan. 

Selain itu, tim Adera Field juga telah mengambil langkah-langkah untuk mengelola dampak sosial dan komunitas, termasuk pemantauan di lokasi aktivitas masyarakat dan penyediaan bantuan seperti masker, obat-obatan, dan kebutuhan selama bulan Ramadan.

Meskipun penutupan sumur telah selesai, tim medis tetap siaga di lapangan untuk memantau kemungkinan efek yang dialami oleh masyarakat sekitar. 

Adera Field juga telah membuka saluran informasi yang terkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk memastikan penyampaian informasi yang efektif.

Penanganan sosial oleh tim Adera Field mencakup dua wilayah administratif, yaitu Desa Curup di Kabupaten PALI dan Kelurahan Payuputat di Kota Prabumulih. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyampaikan, gerak cepat ini merupakan bentuk tanggung jawab dari Pertamina yang dijalankan dengan maksimal dan sangat baik. 

Ia pun tak memungkiri sejak terjadinya kebocoran pihaknya banyak menerima permintaan konfirmasi dan klarifikasi baik dari LSM, Media maupun pemerintah. 

"Kami menyadari betul kejadian ini juga menjadi tanggung jawab kami, tidak hanya memantau perkembangan penanganan di lapangan. Namun juga memastikan agar Pertamina tidak lengah dan dapat bekerja cepat, tepat dan optimal dengan mengutamakan keselamatan agar permasalahan dapat dengan segera ditangani," ungkap Anggono.