Sejumlah poin dihasilkan dari rapat yang dilakukan dinas terkait Pemkot Lubuklinggau, Sumatera Selatan bersama dengan warga terkait persoalan pengelolaan objek wisata Sungai Kasie di Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
- Fly Over di Kota Prabumulih Mulai Dibangun, Alihkan Lalu Lintas Kendaraan Besar ke Jalan Lingkar
- Hanya Tersedia Anggaran Rp6,2 Miliar, Dinas Perkimtan Selektif Lakukan Perbaikan Lampu Jalan
- Belum ada Tindakan dari Pemprov Sumsel, Debu Batu Bara PT Dizamatra Powerindo Serang Pemukiman Warga Sungai Rengas
Baca Juga
Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, Trisko Defriansa mengatakan, ada beberapa poin kesimpulan rapat yang berlangsung pada Rabu (31/7). Adapun inti dari poin tersebut yakni mengenai perizinan. Baik itu perizinan Lingkungan Hidup, kepariwisataan dan dari Balai Sungai.
"Jadi rapat lintas sektoral mulai LH, Camat dan semua dilibatkan. Ada beberapa poin kesimpulan rapat. Intinya persoalan izin LH dulu, perizinan kepariwisataan belum dan dari balai sungai," kata Trisko pada Kamis (1/8).
Trisko menjelaskan, intinya pengelolaan itu harus lebih dulu diawali dari perizinan. Sebab dari perizinan tersebut maka ada poin-poin penting yang harus dipatuhi oleh pihak pengelola objek wisata Sungai Kasie.
Kemudian tambahnya lagi, bila perspektif Balai Sungai yakni tidak merubah alur sungai. Sehingga nantinya kata Trisko, ada satu kesimpulan baru yang akan ditetapkan rekomendasinya.
"Kalau hasil rekomendasinya belum sampai ke meja saya. Sekarang ini baru hasil dikusi rapat. Jadi kita menunggu lebih lanjut dari Dinas Parwisata menaikan telaah staf, kebijakan apa yang harus kita lakukan," jelasnya.
Sementara itu sebelumnya, Pj Wali Kota Lubuklinggau telah memerintahkan Dinas Pariwisata untuk berkoordinasi dengan Camat dan Lurah setempat agar persoalan masalah objek wisata Sungai Kasie diselesaikan.
"Saya sudah perintahkan Dinas Pariwisata koordinasi dengan Camat dan Lurah supaya di clear-kan persoalan masalah Kasie ini," kata Trisko pada Selasa, (30/7).
Trisko juga mengaku kalau dirinya sudah mendapatkan hasil rapat di Kelurahan. Namun hasilnya kata Trisko masih deadlock.
"Tadi juga sudah saya dapat juga hasil rapat di kelurahan tapi masjh deadlock, saya dapat rekaman videonya, sudah saya share ke Pak Adi Wena Kepala Dinas Pariwisata, hari ini suruh bergerak untuk clear kan masalah Kasie," ujarnya.
Sebab kata Trisko, keberadaan objek wisata Sungai Kasie merupakan potensi yang bagus dalam kota. Hanya saja tambahnya, tinggal lagi penataan dan pengelolaan supaya merasa dilibatkan semua.
"Saran kita bentuk kelompok sadar wisata (Pok Darwis) disitu. Biar tidak individu. Jadi kalau secara kelompok dikelola bersama, artinya mufakat dan mustawarah," jelasnya.
- Pelaku Pembunuhan Kontraktor di Lubuklinggau Ditangkap di Purwokerto, Satu Orang Masih DPO
- Pencurian Motor di Lubuklinggau Meningkat, Polisi Intensifkan Patroli 24 Jam di Titik Rawan
- Motor Wanita di Lubuklinggau Dibawa Kabur Pria yang Baru Dikenal di Medsos, Ini Tampang Terduga Pelaku