Rumah limas bersejarah di Jalan Merdeka, Palembang, yang pernah menjadi tempat singgah Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno, saat masa pengasingannya, terancam dirobohkan. Rumah tersebut dulunya milik pahlawan nasional Dr. A.K. Gani, seorang tokoh penting dalam sejarah perjuangan Indonesia di Sumsel.
- Muslimat NU Menyemut, Khofifah: NU Saya Asli Apa Tidak?
- Respons Ketua PDI Perjuangan Sumsel Terkait Patung Bung Karno di Banyuasin
- Bentuk Patung Bung Karno di Banyuasin Jadi Sorotan, Warga: Aneh, Beda Sama Foto, Tubuhnya Gempal
Baca Juga
Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang adalah menggantikan rumah limas ini dengan pembangunan rumah dinas Wakil Wali Kota dan pimpinan DPRD Kota Palembang pada tahun 2025. Hal ini dikonfirmasi oleh anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dapil 1 Palembang, Abdulah Taufik.
"Benar akan dibangun di sana, gambarnya sudah ada, dan rencana ini akan dilaksanakan tahun depan," ujarnya usai melakukan reses di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Senin (2/12).
Abdulah Taufik mengaku tidak mengetahui bahwa rumah limas tersebut adalah cagar budaya. Ia berjanji untuk segera berkoordinasi dan mencermati persoalan ini. "Tempat-tempat bersejarah seperti ini perlu kita jaga. Pemerintah Kota harus segera memperhatikan hal ini," tegasnya.
Sementara itu pemerhati budaya dan sejarah Raden Muhammad Ikhsan, menyatakan keprihatinannya. Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya ini mengkritik rencana Pemkot Palembang tersebut. "Rumah ini memiliki nilai sejarah karena pernah menjadi tempat singgah Soekarno dan keluarganya setelah dijemput oleh Dr. A.K. Gani dari pengasingan di Padang," ungkapnya.
Ikhsan menambahkan, bangunan tersebut telah lama dalam kondisi memprihatinkan tanpa perhatian serius dari pemerintah. "Sudah beberapa kali saya sampaikan agar rumah ini disematkan karena terancam roboh. Akibat tak adanya perhatian pemerintah, baik Pemkot Palembang maupun Pemprov Sumsel tapi tidak ada yang peduli. Ini kesempatan saya sampaikan kalau sudah disampaikan artinya lepas tanggungjawab saya," kata Ikhsan
Menanggapi keluhan terkait keberadaan cagar budaya yang tak mendapatkan perhatian pemerintah ini, Koordinator Reses DPRD Sumsel, Chairul S. Matdiah, menilai masalah kebudayaan dan cagar budaya harus menjadi skala prioritas. "Ini akan kami catat dan dibahas dalam sidang paripurna. Ini adalah isu penting yang membutuhkan perhatian serius," katanya.
- Pasar 16 Ilir dan BKB Akan Ditata Ulang, Pemkot Palembang Siapkan CCTV dan Pos Terpadu
- Wali Kota Palembang Kesal, Jam Mati di Jembatan Ampera Tak Kunjung Diperbaiki
- Wali Kota Ratu Dewa Targetkan Seluruh Aset Pemkot Palembang Bersertifikat