Proses produksi kendaraan Tesla di Shanghai dilaporkan mengalami perlambatan. Kuat dugaan hal ini terkait dengan berkurangnya permintaan di pasar kendaraan listrik China dan persaingan dengan produsen lokal.
- 4.000 Penerbangan Batal di Awal Tahun 2022 karena Omicron
- Dijarah Habis-habisan oleh China, Zimbabwe Tutup Sementara Tambang Lithium Terbesar
- Hari Pertama Idul Fitri 1444 Hijriyah di Arab Saudi dan UEA Jatuh Pada 22 April
Baca Juga
Dikutip dari ArenaEV yang mendapat keterangan dari sumber, Sabtu (23/3), saat ini para pekerja Tesla di pabrik Shanghai hanya memiliki jam kerja lima hari dalam seminggu atau berkurang satu hari dari sebelumnya.
"Lini produksi tertentu, termasuk bengkel baterai, menghadapi penangguhan yang lebih lama," menurut sumber tersebut.
Tesla dilaporkan telah mengisyaratkan perlambatan produksi setidaknya hingga bulan April, yang bertepatan dengan libur Hari Penyapuan Makam, yang biasanya merupakan periode lambat bagi belanja konsumen China.
Berita ini muncul di tengah pergeseran industri yang lebih luas dalam pasar kendaraan listrik China yang sedang booming.
Meskipun sektor NEV (Kendaraan Energi Baru) di negara ini masih tumbuh dengan baik, namun pertumbuhannya tidak sehebat tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Tesla kini menghadapi semakin banyak pesaing lokal yang mampu, khususnya di segmen premium.
Perusahaan seperti BYD, Nio, dan XPeng secara agresif menargetkan basis pelanggan serupa.
Pabrik di Shanghai adalah pusat produksi dan ekspor penting bagi Tesla, dengan kapasitas produksi tahunan lebih dari 950.000 kendaraan.
- Serang Pabrik Militer, 3 Terduga Mata-mata Kremlin Ditangkap di Albania
- PM Swedia Sebut Pemandangan Kerusuhan di Negaranya Mengerikan
- Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Forum Perdamaian di Ukraina,Rusia Belum Dapat Dipastikan Hadir