Perjuangan Siswa di Banyuasin, Terobos Banjir Demi Belajar ke Sekolah

Salah seorang siswa sekola di Banyuasin digendong orang tuanya berangkat ke sekolah. (ist/rmolsumsel.id)
Salah seorang siswa sekola di Banyuasin digendong orang tuanya berangkat ke sekolah. (ist/rmolsumsel.id)

Kegigihan siswa Kabupaten Banyuasin untuk menuntut ilmu ke sekolah mendadak viral di media sosial. Pasalnya, mereka tetap berangkat sekolah meskipun wilayah mereka terserang banjir. 


Kepala Desa Penandingan, Muhammad Nusa mengatakan, banjir yang merendam desa tersebut sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir.

Banjir disebabkan luapan air dari Sungai Musi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Saat ini, ketinggian air sungai terus merangkak naik hingga mencapai 70 cm. 

"Kami sebenarnya sudah meminta pelajar untuk meliburkan diri mengingat debit air semakin tinggi," kata Nusa, Jumat (19/1/2024).

Saat ini sudah ada kurang lebih 70 rumah warga yang terendam banjir air pasang tersebut. Bahkan sebagian sudah mengungsi ke rumah kerabat masing-masing. 

Camat Rantau Bayur, Syaiful membenarkan, beberapa desa di wilayahnya terendam banjir. Tapi kondisi masih aman terkendali. Kendati demikian pihaknya menghmbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat debit air terus meningkat.

Isma guru SD 23 Rantau Bayur mengatakan kalau saat ini pelajar masih tetap melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Bahkan mereka untuk menuntut ilmu dengan rela menerobos banjir setinggi lutut untuk mencapai sekolah."Ada juga yang digendong orangtuanya, " ucapnya.

Video para pelajar terobos banjir ke sekolah ini pun viral di media sosial, tampak pelajar menjinjing tas diatas kepala dan celana para pelajar ini tampak basah setelah masuk kedalam air yang menggenangi sekolah mereka.