Sikap Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk mencapai ambisi kekuasaannya dianggap dilakukan dengan upaya-upaya pembodohan publik.
- Demokrat ke Moeldoko: Forgive But Not Forgotten
- Bukan Moeldoko, Prabowo Bakal Tempatkan Orang Kepercayaan di KSP
- Video Viral Diduga KSP Moeldoko Tayamum di Kereta Jadi Sorotan Netizen
Baca Juga
Begitu yang disampaikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu sore (3/10).
Menurut Herzaky, ulah Moeldoko yang berkoalisi dengan dengan Yusril Ihza Mahendra akhir-akhir ini sudah sangat keterlaluan melakukan siasat demi siasat jahat.
"Melakukan siasat demi siasat jahat, menggunakan proksi para mantan kader Partai Demokrat, untuk mencapai ambisi kekuasaannya dengan melakukan upaya-upaya pembodohan publik," ujar Herzaky seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu sore (3/10).
Herzaky heran terhadap tindakan Moeldoko yang merupakan purnawirawan Jenderal TNI merasa memiliki kuasa untuk melakukan pembodohan publik. Apalagi, Yusril yang merupakan Profesor hukum juga dianggap merasa bisa melakukan upaya pembodohan publik.
"Kami katakan tegas, rakyat Indonesia tidak bodoh, kami kader Partai Demokrat tidak bodoh, kita semua tidak bodoh. Kita lawan semua upaya pembodohan. Kami perlu melakukan perlawanan terhadap mereka yang menggunakan pangkat, jabatan, dan gelar akademisnya untuk membodohi publik," pungkas Herzaky.
- Meskipun Kalah di Pilwako, Yudha Pratomo Mahyuddin Tetap Fokus Jalankan Program Sosial
- AHY Tunjuk Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Irwan Feco Bendum
- SBY Minta Kader Demokrat Kawal Danantara