Peredaran Narkoba di Sumsel Duduki Peringkat Dua Nasional, Ini yang Dilakukan Polda Sumsel 

Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu. (ist/rmolsumsel.id)
Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu. (ist/rmolsumsel.id)

Upaya pencegahan peredaran narkotika terus dilakukan Polda Sumsel dengan berbagai cara. Kali ini, Forum Komunikasi (Forkom) Komunitas Virtual Mang PDK Bersinar (Bersih Narkoba) Polda Sumsel dibentuk. 


”Dalam grup di Forkom ini anggotanya ada sekitar 156 orang, terdiri dari pelajar, para Kasat, masyarakat, LSM bahkan ada juga anggota BNN hingga kepala daerah. Bagi yang peduli mau berbuat, kita ajak bergabung.” Kata Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu, Selasa (5/10).

Hadirnya komunitas Virtual Mang PDK Bersinar ini, dilatarbelakangi tingginya kasus peredaran narkoba di Provinsi Sumsel. Hal ini berdasarkan hasil survei nasional yang dilakukan oleh Badan Narkotina Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di mana angka Prefelensi di tahun 2019 sekitar 2,4 persen. 

Ternyata Provinsi Sumsel berada di peringkat kedua secara nasional. "Setelah di lockdown per provinsi ternyata Sumsel ini nomor dua di Indonesia di angka 5 persen, artinya dua kali lipat dari angka prefelensi nasional. Setelah Sumut 6,5 persen dan di bawah kita DKI yang notabene kota besar hanya 3,5 persen,” jelas Kombes Pol Heri Istu.

Menurutnya perlu kerjasama seluru stecholder dan masyarakat, mengingat Polri dalam pemberantasan narkoba tidak bisa berdiri sendiri, apalagi di tengah pademi Covid–19 saat ini. 

“Dalam kebijakan selama pandemi Covid-19, kita menggunakan cara-cara lebih kekinian. Jadi, kita membentuk komunitas virtual Mang PDK bersinar. Kita tidak perlu bertatap muka untuk memberikan edukasi, khususnya kepada kawan-kawan milenial atau masyarakat," jelas dia. 

"Seperti literasi digital yaitu dengan memberikan dan menggunakan sarana-sarana digital seperti progres, membentuk komunitas di WA grup, ataupun diskusi-diskusi melalui IG life, atau mengadakan lomba-lomba bagi pelajar untuk berpikir mau edukasi dan membuat kreasi kreasi kreatif agar mereka berpikir bahwa narkoba itu berbahaya,” sambung dia. 

Lebih lanjut dia mengatakan, hal itu upaya pihaknya untuk mencegah narkoba peredaran yang ada di Sumsel. "Pesannya adalah kalau melawan kejahatan narkoba atau kejahatan yang terorganisir maka harus di lawan dengan berkelompok atau dengan jejaring, salah satunya seperti Forkom ini, percuma kalau kita ada jejaring jika semua tidak peduli yang penting itu adalah kita peduli dan ingin berbuat sesuatu," katanya.

Bagi warga masyarakat, yang peduli dan ingin berbagi dalam ‘Lawan Narkoba’ dapat melaporkan ke Hot Line nya pihak kepolisian dalam hal ini di IG Narkoba Sumsel atau IG Humas Polda Sumsel, untuk identitas akan dirahasiakan.