Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Musi Banyuasin (Muba), Andi Rizkiyansyah SIP menyoroti dua persoalan penting yang masih menjadi keluhan masyarakat, yakni kerusakan jalan penghubung Muba-PALI dan migrasi pelanggan listrik dari MEP ke PLN.
- Biaya Haji Diusulkan Jadi Rp 69 Juta, Pimpinan MPR RI Imbau Calon Jemaah Tak Risau dan Galau
- Kalau Ada Titik Temu Baru Antara PDIP dan PKB, Cak Imin Bakal Bicara dengan Prabowo
- Politik Kekerabatan di Pilkada Serentak Sumsel, Urusan Rakyat Selesai di Meja Makan!
Baca Juga
Hal ini disampaikan dalam Sidang Paripurna XI DPRD Sumsel dengan agenda penyampaian Laporan Hasil Pembahasan dan Penelitian Pansus-Pansus terhadap LKPJ Gubernur Sumsel Tahun Anggaran 2024, Senin (14/04/2025).
Andi mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel agar segera mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki sekitar 29 kilometer jalan rusak yang menghubungkan Kabupaten Muba dengan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
"Jalan ini merupakan akses vital masyarakat dua kabupaten dalam mengangkut hasil perkebunan dan pertanian. Kalau tidak segera diperbaiki, kerusakannya akan semakin parah dan akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat," tegas Andi Rizkiyansyah, yang juga Ketua Barisan Muda Kosgoro Provinsi Sumsel.
Ia menambahkan, kerusakan jalan tersebut merupakan tanggung jawab Pemprov Sumsel dan sudah pernah menjadi perhatian Gubernur Herman Deru saat kunjungan kerja ke Desa Sindang Marga.
Selain permasalahan infrastruktur jalan, Andi juga menyoroti soal migrasi pelanggan listrik dari PT Muba Elektrik Power (MEP) ke PLN. Ia meminta agar Pemprov Sumsel mengalokasikan pembiayaan pemasangan KWH meter bagi 54 ribu pelanggan MEP yang akan bermigrasi ke PLN.
"Warga sangat berharap agar proses migrasi ini tidak membebani mereka. Biaya pemasangan KWH meter seharusnya ditanggung Pemprov melalui skema Bantuan Keuangan Bersifat Khusus (Bangubsus), sebagaimana tertuang dalam surat Gubernur Sumsel tentang dukungan jaminan pembayaran biaya penyambungan pelanggan," jelas alumni FISIP Universitas Sriwijaya tersebut.
Andi menekankan, kedua isu tersebut sangat krusial dan perlu menjadi perhatian serius Pemprov Sumsel karena langsung menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.