Prancis dan Inggris merupakan dua negara Eropa yang tidak tinggal diam melihat kondisi Afghanistan yang saat ini semakin jauh dari kata stabil.
- Pakistan Bombardir Perbatasan Afghanistan, 46 Orang Dipastikan Tewas
- Gempa 6,3 Magnitudo Guncang Afghanistan, 180 Orang Meninggal
- Taliban Klaim Bunuh Panglima Tertinggi ISIS di Afghanistan
Baca Juga
Akhir pekan ini, kedua negara tersebut sepakat untuk mengajukan resolusi ke pertemuan darurat PBB yang akan dilaksanakan pada besok (Senin, 30/8). Prancis dan Inggris akan mengusulkan zona aman di Kabul demi mencoba dan melindungi orang yang mencoba meninggalkan Afghanistan.
"Proposal resolusi kami bertujuan untuk menentukan zona aman di Kabul, di bawah kendali PBB, yang akan memungkinkan operasi kemanusiaan berlanjut," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada surat kabar Prancis Le Journal du Dimanche (JDD) dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu (29/8).
Pada kunjungan ke Mosul di Irak, Macron kemudian mengkonfirmasi komentar tersebut dan mengatakan dia berharap resolusi itu akan disambut dengan baik.
"Saya tidak bisa melihat siapa yang bisa menentang memungkinkan keselamatan operasi kemanusiaan," kata Macron, seperti dikabarkan Channel News Asia.
Pertemuan besok diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Pertemuan akan dihadiri oleh utusan PBB untuk Inggris, Prancis, Amerika Serikat, China dan Rusia yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memegang hak veto.
- Korban Tewas Gempa Myanmar Tembus 3.471, PBB Ingatkan Ancaman Wabah Penyakit
- Pakistan Bombardir Perbatasan Afghanistan, 46 Orang Dipastikan Tewas
- Prabowo Bawa Komitmen Investasi Rp135 Triliun dari Inggris, BKPM Pastikan Implementasi Cepat