Pengerjaan jalan perlintasan rel kereta api yang berada di RW 01, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan dikeluhkan oleh warga.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28
Baca Juga
Sebab, proses pengerjaan jalan itu membuat para pengendara motor menjadi rentan terjatuh akibat tergelincir karena melindas bebatuan kerikil yang berserakan di sekitar jalan.
Pantauan di lapangan, beberapa pekerja dan petugas KAI masih terus bekerja untuk pengerasan jalan tersebut. Sebelum pengaspalan, lokasi jalan itu lebih dulu diratakan dengan menggunakan batu kerikil.
Namun, proses pengerasan dengan kerikil itu yang membuat para pengendara motor rentan tergelincir.
Ketua RW 01 Dusun Muara Enim, Welki mengatakan, ia telah khawatir banyak pengendara motor terjatuh sebelum proses pengerjaan jalan berlangsung. Sebab, kondisi jalan yang sedikit mengundak membuat lokasi yang dilewati rentan terjatuh.
"Keadaan jalan ini mengkhawatirkan, karena banyak batu yang berhamburan, kabarnya memang sempat ada insiden terjatuh dan tak kuat menanjak, cuman tidak melihat secara langsung, tapi ada laporan masyarakat," jelasnya kepada kantor berita RMOLSumsel, Senin (19/9).
Dengan kejadian tersebut, Walki mengaku telah menghubungi pihak yang bertanggungjawab untuk segera melakukan pengerasan dan pemadatan jalan.
Pasalnya, warga sebelumnya telah meminta agar pengerjaan jalan dapat diselesaikan dalam satu malam karena rawan tergelincir.
“Kami harap malam ini sudah diaspal, paling lambat besok malam, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang," harapnya.
Sementara itu, warga kampung II, Kelurahan Muara Enim, Asnawi meminta kepada pihak manajemen untuk memperhatikan material pembangunan double track kereta api tersebut, karena dapat berbahaya bagi pengendara lalu lintas.
"Sudah ada korban yang terjatuh akibat material batu yang berserakan, banyak yang tergelincir dan terjatuh disana, dikhawatirkan bersamaan dengan kereta melintas, ini harus segera diselesaikan,”harapnya.
Sedangkan, pengawas PT KAI Divre III Sumbagsel, Bowo mengatakan kendala upaya pengerasan ini tertunda dikarenakan terjadi hujan sejak malam tadi.
"Kita lihat dulu apakah sore nanti sudah keras sempurna, kalau keras, malam kita akan langsung aspal,”katanya.
- Desakan Warga Dikabulkan, Izin Dispensasi Angkutan Batubara PT DBU Tak Diperpanjang
- Operasional PT ASL Dihentikan Sementara, Diduga Penyebab Pencemaran Sungai Lubai yang Tewaskan Ribuan Ikan
- Muara Enim Tak Mau 'Instan', Kirim Putra-Putri Asli di STQH ke-28