Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta tegas dalam arah dukungannya pada Pilpres 2024 ini dengan tidak menggunakan simbol-simbol di masa kampanye ini.
- Banyak Laporan Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi Sudah Masuk KPK
- Setop Anggaran IKN, Prabowo Tunjukkan Taji ke Jokowi
- Jokowi Tak Bisa Kendalikan Pilpres 2029 Usai MK Hapus Presidential Threshold
Baca Juga
Begitu yang disampaikan pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing terkait pertemuan mesra kedua Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto.
"Saya menyarankan kepada Jokowi hentikan yang namanya simbol-simbol yang multitafsir dalam masa kampanye. Sebut saja langsung saya dukung Prabowo-Gibran, dan dia bilang boleh berpihak konkretkan dong," ucap Emrus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/1).
Menurutnya, jika Presiden Jokowi sikapnya netral seharusnya mengajak makan siang bersama capres lain seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Harusnya Jokowi makan juga dong dengan Anies dan Ganjar di Jateng itu baru namanya netral, kalau hanya bertemu Prabowo di Jakarta dan Jateng. Bisa dimaknai Jokowi tidak netral dalam hal ini," tutupnya.
- Prabowo Coba Drone Pertanian di Sumsel, Targetkan Peningkatan Produksi Beras 25 Persen
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Cegah Penipuan, OJK dan BI Edukasi Keuangan Pekerja Migran Perempuan Jelang Kembali ke Tanah Air