Sejumlah foto yang menunjukkan kedekatan antara bakal calon gubernur Sumsel Herman Deru dengan Plt Kadin Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Muba Richard Chahyadi, dalam sebuah acara beredar luas.
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Gubernur Sumsel Dorong IWAPI Lahirkan Pengusaha Perempuan Sukses dan Berdaya Saing Global
- Kantor DisPerkim Sumsel Digeledah Terkait Pasar Cinde, Gubernur Herman Deru Angkat Bicara
Baca Juga
Tak lama setelahnya, beredar pula sebuah surat undangan rapat kepada 11 orang camat yang berada di wilayah Muba. Dugaan pelanggaran etika yang juga terkait dengan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jelang Pilgub Sumsel lantas mencuat.
Apalagi dalam isinya, surat yang ditandatangani oleh Richard dengan tembusan kepada Pj Bupati dan Inspektur Kabupaten Muba itu, meminta para camat tersebut untuk menghadirkan seluruh kepala desa di wilayah mereka, dalam rapat yang digelar Senin (8/7) di Auditorium Sekda Kabupaten Muba.
Namun undangan rapat ini mendapat sentimen negatif dari pengamat politik Bagindo Togar, sebab hanya mengundang 11 dari 15 camat yang ada di Kabupaten Muba. Sehingga muncul dugaan adanya agenda tersembunyi yang akan disampaikan kepada para kades di luar agenda resmi.

"Ini memang penetrasi politik karena Muba itu selama ini memang dikenal basis rivalnya. Penggunaan relasi kuasa untuk kepentingan kampanye, apalagi melibatkan aparatur pemerintah daerah yang seharusnya netral, sangat tidak etis dan mencederai proses demokrasi. Kita khawatir jika ini benar terjadi, maka rusaklah demokrasi kita," ungkapnya.
Bagindo juga menyoroti relasi antara Herman Deru, Richard Chahyadi dan Pj Bupati Muba Sandi Fahlevi, yang tidak bisa dilepaskan dari keterkaitan. Sehingga menurutnya, pertemuan ini berpotensi sebagai ajang curi start kampanye, baik untuk tingkatan Pilgub Sumsel, maupun Pilkada Muba mendatang.
"Kalau menghadiri undangan, itu hal yang wajar. Tetapi menjadi tidak wajar dan tidak etis, apabila kemudian sengaja dibuatkan agenda resmi untuk tujuan tertentu. Semua tahu jika Pj Bupati ini memiliki relasi dengan salah satu bakal calon Gubernur," katanya.
Dalam penelusuran redaksi terhadap foto yang beredar itu, Herman Deru diketahui hadir dalam acara resepsi pernikahan putra sulung Kepala Desa Rantau Panjang, Mansyur. Pada foto yang lain, terlihat Herman Deru seperti sedang memegang mikrofon berkomunikasi dengan sejumlah warga.
Keterkaitan antara aktivitas bakal calon gubernur dengan agenda resmi pemerintahan inilah yang menurut Bagindo harus menjadi perhatian dari masyarakat. Di sisi lain, meskipun belum memasuki masa kampanye, pihak pengawas pemilu menurutnya juga perlu memberi perhatian pada hal semacam ini.
"Masyarakat ini butuh jaminan agar pemilihan nanti benar-benar jurdil. Tentunya hal itu berdampak pada kualitas demokrasi kita. Makanya pengawas harus peka dan kerja ekstra agar tidak timbul stigma negatif di masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Lawang Wetan, Yus Farizal membenarkan adanya resepsi pernikahan putra sulung Kepala Desa Rantau Panjang, Mansyur yang dihadiri Herman Deru. Meskipun kemudian dirinya tidak sempat bertemu dengan salah satu bakal calon gubernur yang dimaksud.
"Sebelumnya memang ada informasi kalau salah satu bakal calon gubernur itu diundang, tapi sampai acara makan siang tidak terlihat setelahnya saya pulang dari acara tersebut," jelasnya.
Ketua Bawaslu Muba, Beri Pirmansa, mengatakan belum bisa memberikan pernyataan terkait dugaan aktivitas curi start kampanye yang dilakukan Herman Deru dengan fasilitasi Richard Chahyadi.
"Belum bisa berstatemen karena sampai sekarang memang belum mulai tahapan kampanye dan kita belum ada laporan tersebut," tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Panglima Pemenangan HDCU Palembang, Muhammad Asrul Indrawan, menyatakan bahwa bukan hanya kepala desa (kades) di Muba yang sering bertemu dengan Herman Deru, tetapi hampir seluruh kades di Sumatera Selatan kerap mengunjungi rumah kayu milik Herman Deru.
"Hampir 70 persen kades se-Sumsel ini sering mampir ke rumah kayu, karena mereka menilai Bang Deru mudah dijumpai," kata Asrul dihubungi, Senin (8/7).
Asrul menegaskan bahwa pertemuan Herman Deru dengan para kades, termasuk di Muba, merupakan aspirasi langsung dari masyarakat. Asrul juga membantah tudingan bahwa pertemuan dengan para kades, terutama di Muba, telah diatur oleh Herman Deru dan timnya.
"Bang Deru itu kalau ada masyarakat, entah kades atau masyarakat biasa, menginginkan Herman Deru hadir di acara di daerah mana pun, pasti dihadiri oleh Herman Deru. Kami terus terang, kalau ada acara dukungan untuk Bang Deru, itu bukan settingan. Artinya, kita murni mendukung," tegas Asrul.
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Gubernur Sumsel Dorong IWAPI Lahirkan Pengusaha Perempuan Sukses dan Berdaya Saing Global
- Kantor DisPerkim Sumsel Digeledah Terkait Pasar Cinde, Gubernur Herman Deru Angkat Bicara