Pelaku penusukan anggota Satlantas Palembang terindikasi dipengaruhi paham radikalisme. Pasalnya, aksi pelaku yang menyerang anggota di tempatnya bertugas terbilang nekad.
- Polisi Harus Telusuri Korban Lain Dokter Priguna
- Tiga Mantan Direksi PT MIDL Dilaporkan Polisi Diduga Gelapkan Uang Kontrak
- Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Tiang Tower Telekomunikasi di Muba, Kerugian Capai Rp150 Juta
Baca Juga
“Kemungkinan yang bersangkutan (pelaku) terpengaruh radikalisme,” ujar Pengamat Hukum Unsri Febrian saat dihubungi, Rmolsumsel.id, Jumat (4/6).
Febrian menuturkan tindakan yang dilakukan pelaku merupakan akasi yang brutal dan luar biasa. Penyerangan aparat di tempatnya bertugas menandakan pelaku sudah siap mati apabila petugas memberikan tindakan tegas. “Pelaku sudah berpikir pendek dan siap mati. Bisa jadi karena terpengaruh radikalisme tadi,” bebernya.
Menurutnya, ada dua kemungkinan motif yang dimiliki pelaku terkait penyerangan terhadap petugas kepolisian. Pertama, terkait kebencian terhadap aparat. Hal inilah yang kerap dimasuki oleh penyebar paham radikalisme. Kedua, motif pribadi atau dendam. Hanya saja, untuk kemungkinan kedua, aksi pelaku biasanya tidak sampai nekad menyerang di lokasi bekerja.
“Kalau alasannya pribadi, tidak mungkin dilakukan di ruang terbuka ataupun tempatnya bekerja,” ucapnya.
Selain itu, kondisi psikologis pelaku juga patut diperhitungkan. “Bisa jadi secara psikologis pelaku ini putus asa. Sehingga, nekad untuk melakukan penusukan demi tujuan ideologi,” ungkapnya.
Potensi timbulnya radikalisme di Kota Palembang cukup tinggi. Sejumlah orang diduga terlibat dalam jaringan teroris pernah diringkus di Kota Pempek. “Kalau kita lihat trennya. Di Sumsel khususnya Palembang ini, memang ada potensi teroris itu. Potensi radikal bisa banyak terjadi seiring meningkatnya aktifitas media sosial. Penyebarannya melalui itu,” pungkasnya.
- Polisi Harus Telusuri Korban Lain Dokter Priguna
- Tiga Mantan Direksi PT MIDL Dilaporkan Polisi Diduga Gelapkan Uang Kontrak
- Cegah Radikalisme dan Intoleransi, Polda Sumsel Latih Ratusan Personel