Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mencatat penerimaan sebesar Rp300,2 triliun sepanjang 2024.
- Penyelundupan BBL Senilai Rp9 Miliar Berhasil Digagalkan di Bandara Juanda
- Bea Cukai Digugat Buntut Tas Mewah Kaesang
- Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan Kontributor Devisa Terbesar Kedua di Sumsel
Baca Juga
Angka ini naik 4,9 persen dibandingkan penerimaan tahun sebelumnya yang sebesar Rp286,16 triliun. Penerimaan tersebut juga melampaui target Laporan Sementara (Lapsem) yang disepakati bersama DPR sebesar Rp296 triliun.
Meski begitu, penerimaan bea dan cukai masih belum mencapai target UU APBN 2024 yang dipatok di angka Rp321 triliun. Namun, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Kemenkeu, Nirwala Dwi Heryanto, menegaskan bahwa capaian ini tetap patut diapresiasi.
“Alhamdulillah, total penerimaan kita tahun 2024 mencapai Rp300,2 triliun. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang terus meningkat berkat reformasi yang dilakukan dan kerja sama dengan berbagai kementerian,” kata Nirwala pada Sabtu (11/1).
Penerimaan bea cukai tersebut terdiri atas tiga komponen utama. Kontribusi terbesar berasal dari penerimaan cukai sebesar Rp226,4 triliun. Kemudian, penerimaan bea masuk tercatat mencapai Rp53 triliun, sementara bea keluar menyumbang Rp20,9 triliun.
Tak hanya itu, DJBC juga berhasil meningkatkan penerimaan negara melalui berbagai upaya ekstra. Penolakan keberatan memberikan tambahan Rp1,07 miliar, sedangkan nota pembetulan menyumbang Rp2,6 miliar.
Audit menghasilkan penerimaan sebesar Rp978 miliar, penelitian uang Rp443 miliar, penagihan juru sita Rp43 miliar, dan ultimum remedium Rp66 miliar.
Nirwala menjelaskan bahwa sepanjang 2024, realisasi penerimaan bea cukai menunjukkan tren kenaikan yang signifikan di setiap kuartal. Misalnya, kuartal pertama mencatatkan realisasi Rp69 triliun, sementara kuartal terakhir menyumbang penerimaan tertinggi dengan Rp93,5 triliun.
- Penyelundupan BBL Senilai Rp9 Miliar Berhasil Digagalkan di Bandara Juanda
- Bea Cukai Digugat Buntut Tas Mewah Kaesang
- Kilang Pertamina Plaju Raih Penghargaan Kontributor Devisa Terbesar Kedua di Sumsel