Pembukaan penerbangan internasional yang dilakukan pemerintah di tengah lonjakan kasus Covid-19 harus dibarengi disiplin protokol kesehatan.
- Lion Air Buka Rute Baru Palembang-Denpasar Mulai 20 November 2024
- Libur Lebaran, Garuda Group Siapkan 1,4 Juta Kursi
- Emirates Tetap Layani Penerbangan ke Rusia
Baca Juga
Demikian ditekankan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berkenaan dengan pembukaan penerbangan internasional di Bali sejak Jumat (4/2).
"Walaupun vaksinasi di Bali sudah sangat baik, protokol kesehatan, 3M, dan 3T harus ketat dan disiplin. Tingkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan diri dalam beraktivitas, dan galakkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/2).
Menparekraf mengatakan, Bali yang selama ini menjadi tulang punggung pariwisata Indonesia telah siap menerima pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Berdasarkan data, terdapat 2.212 usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali yang sudah tersertifikasi Indonesia Care. Sertifikasi itu memastikan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Pembukaan penerbangan international diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, tidak hanya bagi masyarakat Bali, tapi juga Indonesia secara keseluruhan.
“Dibukanya penerbangan internasional ke Bali dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menyukseskan berbagai event-event berskala internasional yang akan digelar di Bali dan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia, seperti KTT G20, MotoGP, dan ASEAN Summit 2023,” tutupnya.
- Polisi Beberkan Motif Pasutri Gelar Swinger Sex Party di Jakarta-Bali
- WN Ukraina Pengendali Lab Narkotika Bali Dibekuk
- Kegiatan Study Banding Kades di Muara Enim ke Bali Dikecam, Masyarakat Anggap Hanya Liburan