Tak hanya tanggung jawab Pemerintah, pencegahan stunting juga menjadi tugas masyarakat hingga level terkecil yakni keluarga. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi pencegahan stunting terus dilakukan secara masif ke daerah pelosok.
“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga seorang anak berusia 2 tahun. Masa ini disebut sebagai periode emas karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Hal ini perlu didukung dengan pemberian asupan gizi yang seimbang,” ujar Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Ogan Ilir Tikha Alamsjah Panca Wijaya saat melakukan Sosialisasi Pengasuhan 1.000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) bagi Ibu dan Keluarga tentang Pemahaman Kesehatan Reproduksi dan Stunting bagi calon pengantin di Kabupaten Ogan Ilir dengan tema "Cegah Stunting Itu Penting", di Desa Kapuk, Kecamatan Pemulutan Selatan, Jumat (1/10).
Panca mengatakan, penanggulangan stunting menjadi tanggung jawab bersama. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi.
“Semoga sosialisasi ini mejadi acuan untuk meningkatkan pengetahuan kita bersama dalam upaya kita menekan dan mempercepat angka penurunan stunting di Kabupaten Ogan Ilir yang kita cintai ini,” tuturnya.
- Mengawal Janji Kepala Daerah Terpilih: Panca-Ardani Lanjutkan Kepemimpinan Menuju Ogan Ilir SMART
- Kejari Periksa Mantan Bupati Ogan Ilir Terkait Dugaan Korupsi Bawaslu
- BKKBN RI Sebut Kinerja Penanganan Stunting Palembang Baik, Ini Alasannya