Guna mendukung kelancaran segala aktivitas Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, Gubernur Sumsel Herman Deru menginstruksikan jajaran segera mengakomodir kebutuhan gedung untuk kantor MUI Sumsel.
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa
- BKKBN Luncurkan Program Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil dan Balita di Sumsel
Baca Juga
Dukungan itu disampaikan Herman Deru saat menerima audiensi Ketua Dewan Pertimbangan, dan Ketua Umum MUI Sumsel beserta rombongan di ruang tamu Gubernur, Kamis (17/4).
Menurut Herman Deru persoalan gedung untuk MUI Sumsel ini sebenarnya sudah cukup lama. Saat itu di periode pertama kepemimpinannya sebenarnya sudah muncul dan sempat dibahas, namun kembali terlewat saat Pandemi Covid dengan segala dinamika sistem keuangan dan aset yang terjadi begitu cepat.
Padahal waktu itu telah disetujui kantor MUI di lahan Pemprov di sekitar kompleks RS Siti Khadijah.
“Ini instruksi Saya untuk dikoordinasikan dengan satuan tugas, tahun depan , baik itu bangun atau hibah harus ada pelaksanaan. Kantor ini penting sebagai simbol keberadaan MUI,” katanya.
Lebih jauh Herman Deru mengatakan dengan adanya gedung kantor, kendaraan operasional diharapkan semakin memudahkan gerak dan aktivitas MUI dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Terlebih tahun 2026, MUI berencana melakukan Musda pemilihan Ketua Umum MUI yang baru karena kepemimpinan lama telah habis masa jabatannya.
“Saya sangat berterimakasih kepada para pengurus MUI karena meskipun sudah sepuh tapi masih ikhlas mengabdikan diri memberikan ilmu kepada umat muslim Sumsel,” jelasnya.
Dengan adanya gedung nanti diharapkannya MUI akan lebih aktif dan luwes beraktivitas dalam membimbing, membina dan mengayomi umat termasuk memberikan fatwa-fatwa berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
“Ini penting karena menjadi benteng masuknya aliran-aliran yang dilarang,” paparnya.
Sementara itu terkait Musda yang akan diselenggarakan pada tahun 2026 nanti, Herman Deru berpesan agar pengurus lebih mengedepankan jalan musyawarah daripada voting Ia Pun berharap Musda dapat berjalan lancar.
Lebih jauh Herman Deru mengatakan bahwa ada tiga pilar besar penyangga negara yakni ulama, umaro dan umat. Karena itu pula, Ia sepakat bahwa persatuan ketiga unsur itu harus dirawat selain komponen seperti budaya, dan keberagaman yang juga harus dihormati.
Di tempat yang sama Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumsel, Abdul Shobur mengatakan, persatuan ulama dan umaro.sangatlah penting. Dalam Islam, bersatunya ulama dan pemerintah diyakini akan membawa rahmat.
"Karena itu sudah kewajiban kami untuk mendukung penuh semua program positif Pemprov Sumsel,” tegasnya.
Senada dikatakan Ketua Umum MUI Sumsel Prof KH Aflatun Muchtar. Menurutnya persatuan ulama, umaro adalah hal yang utama terutama dalam mendukung status Sumsel yang selama ini terkenal dengan zero konflik.
“Kami berharap kita terus bersatu mempertahankan zero konflik untuk dapat membangun Sumsel Maju Tumbuh dan Berkembang,” pungkasnya.
- MUI Sampaikan Duka Mendalam atas Wafatnya Paus Fransiskus, Serukan Persatuan Lintas Agama
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa