Kopi Sumatera Selatan (Sumsel) semakin menunjukkan eksistensinya sebagai komoditas unggulan di industri perkebunan.
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa
- Pemprov Sumsel Siapkan Kantor Baru untuk MUI, Target Realisasi Tahun Depan
Baca Juga
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama Bank Sumsel Babel (BSB) mulai gencar mempromosikan merek 'Kopi Sumsel' sebagai bagian dari upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, dalam rilis yang diterima pada Senin (15/12/2024), menyatakan kolaborasi antara Pemprov dan BSB bertujuan untuk memberdayakan Kopi Sumsel dan meningkatkan eksistensinya, tidak hanya di tingkat kabupaten/kota, tetapi juga secara nasional dan internasional.
"Kita berdiskusi untuk mendukung promosi Kopi Sumsel di berbagai kota, dengan harapan bisa mendunia dan dikenal secara global," ujar Elen.
Secara nasional, produksi kopi Sumsel mencapai 26,72 persen dari total produksi kopi Indonesia, atau sekitar 212,4 ribu ton per tahun. Elen berharap, melalui kolaborasi ini, merek Kopi Sumsel dapat lebih cepat dikenal luas, dimulai pada awal tahun 2025. Ia menekankan pentingnya melibatkan Kopi Sumsel dalam setiap acara daerah untuk memperkuat branding tersebut.
Selain itu, Pemprov Sumsel dan BSB juga berkolaborasi dalam mendukung pengembangan kopi melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan membantu petani kopi daerah.
"Kolaborasi ini juga melibatkan BSB dalam pengembangan dan promosi Kopi Sumsel, yang berasal dari berbagai kabupaten potensial di Sumsel," tambah Elen.
Pada 2024, Sumsel telah mencatatkan rekor MURI dengan minum kopi terbanyak di Indonesia, yang diikuti oleh 27 ribu orang dari seluruh kabupaten/kota Sumsel pada 13 Juli 2024 di Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Direktur Utama BSB, Achmad Syamsudin, menambahkan bahwa perbankan daerah berfokus pada pengoptimalan pembiayaan ekonomi melalui KUR, khususnya untuk sektor perkebunan kopi.
"Salah satunya adalah Kopi Pagar Alam yang sangat potensial untuk dikembangkan," ujar Achmad dalam acara RUPSLB BSB yang digelar di Kantor Jakabaring pada 6 Desember 2024 lalu.
Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Perkebunan, Sumsel merupakan salah satu provinsi dengan produksi kopi tertinggi di Indonesia, mencapai 191.081 ton biji kopi kering pada 2021, setara dengan 22 persen dari total produksi kopi nasional.
Berbagai daerah di Sumsel, seperti Semendo (Muara Enim), Baturaja (OKU), Muaradua (OKU Selatan), dan Pagar Alam, memiliki ciri khas masing-masing dalam produksi kopi yang berkualitas.
Perbankan daerah juga terus mendukung sektor ini melalui penyaluran KUR, yang pada per 30 Juni 2024 telah mencapai Rp 435 miliar untuk sektor perkebunan dan pertanian dari total KUR Rp 772 miliar.
- Gubernur Herman Deru Minta Pembangunan Stasiun Pengendali Banjir di Sungai Buah Dipercepat
- Bupati Ogan Ilir Ajukan Bangubsus Rp55,5 Miliar, Gubernur Sumsel Soroti Infrastruktur Rawa
- Pemprov Sumsel Siapkan Kantor Baru untuk MUI, Target Realisasi Tahun Depan