Pemkot Palembang Mulai Simulasi Makanan Bergizi Gratis 

Para siswa saat menikmati makanan gratis/ist
Para siswa saat menikmati makanan gratis/ist

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang telah memulai simulasi pemberian makanan bergizi gratis di dua sekolah, SMP Negeri 9 dan 10, Kamis (21/11/2024). 


Kegiatan ini menjadi langkah pertama Kota Palembang dalam mendukung program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan memberikan makanan bergizi kepada siswa di seluruh Indonesia.

Pada tahap awal simulasi ini, makanan bergizi diberikan kepada siswa kelas 7, 8, dan 9. Menu yang disediakan meliputi nasi, ayam teriyaki, sayuran, buah, susu, dan air mineral, dengan takaran gizi yang telah dihitung dan diawasi oleh tim ahli gizi.

PJ Walikota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk mempersiapkan Kota Palembang dalam melaksanakan program pemerintah pusat.

“Simulasi ini akan terus dilakukan hingga ada petunjuk teknis lanjutan dari pemerintah pusat. Takaran gizinya sudah dihitung dan dikontrol oleh tim ahli gizi,” ujar Damenta.

Meskipun anggaran yang digunakan untuk pemberian makanan bergizi gratis ini masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat, Pemkot Palembang memperkirakan biaya per siswa mencapai sekitar Rp15.000. Sebelumnya, Pemkot Palembang juga memperkirakan total anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini sekitar Rp42 miliar.

Damenta menambahkan, meskipun anggaran yang diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain, yang berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per siswa. "Pemkot Palembang tetap berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nutrisi siswa, termasuk protein dan zat gizi lainnya," jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, juga menegaskan bahwa program ini sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. 

“Satu porsi makanan bergizi seharga Rp15.000 sudah mencakup semua nutrisi yang dibutuhkan siswa. Kami juga melibatkan ahli gizi untuk mendampingi setiap porsi makanan,” jelas Amri.

Dalam simulasi ini, Pemkot Palembang mencatat beberapa evaluasi penting untuk mitigasi risiko saat program dimulai, seperti pengaturan waktu pemberian makanan di sekolah yang memiliki jadwal yang berbeda-beda. 

"Pemkot juga akan melakukan simulasi di tingkat SD, dengan target satu sekolah di setiap kecamatan," pungkasnya.