Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Fauwaz Diradja mengatakan pihaknya senantiasa akan mendukung pembangunan di Kota Palembang sesuai dengan visi Palembang Darussalam. Namun dia meminta Pemkot Palembang agar mengedepankan kearifan budaya lokal dalam membangun.
- Hukum Adat Diharapkan Bantu Tekan Kriminalitas di Kawasan Ilir Barat II Palembang
- Workshop Naskah di Istana Palembang: Menggali Sejarah Kesultanan Melalui Peninggalan Bersejarah
- Berbagi Ilmu Aturan Adat, Pangeran Konawe Sambangi Sultan Palembang
Baca Juga
Dalam rapat mediasi sengketa Pulau Kemaro, Fauwaz menginginkan pembangunan di Kota Palembang jangan hanya berorientasi pada kepentingan bisnis dan kemauan investor semata tanpa memikirkan aspek budaya dan kearifan lokal Palembang.
"Pada dasarnya kami senantiasa akan mendukung pembangunan di Kota Palembang sesuai dengan visi Palembang Darussalam. Dengan menghidupkan budaya dan tradisi-tradisi seperti di masa Kesultanan Palembang Darussalam, bukan pembangunan yang hanya berorientasi pada kepentingan bisnis dan kemauan investor semata," kata SMB IV.
Hal senada juga diungkapkan Vebri, Aliansi Masyarakat Peduli Pulau Kemaro (AMPPK). Pihaknya menolak kebijakan Pemkot Palembang yang akan mengembangkan pulau Kemaro sebagai prioritas pengembangan destinasi wisata yang mirip Taman Wisata Ancol dengan memunculkan keluhuran identitas Sriwijaya.
“Mendesak Pemerintah Kota Palembang untuk tidak melanjutkan pembangunan infra struktur dan kegiatan dalam bentuk apapun yang mendukung rencana pengembangan, destinasi tersebut di pulau Kemaro sebelum persoalan sengketa sejarah, budaya, dan pemlilikan lahan selesai,” katanya.
AMPPK sendiri sudah memohon kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi dan Kreatif dan seluruh para calon investor pengembangan pulau Kemaro agar menolak usulan Pemerintah Kota Palembang dalam membangun destinasi wisata yang tidak berdasarkan kebenaran sejarah, kebudayaan dan dalam keadaan sengketa kepemilikan tanah.
“Dan memohon kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, melalui Dirjen Kebudayaa agar segera mengeksekusi kajian sejarah terkait dengan cagar budaya Kesultanan Palembang Darussalam di pulau Kemaro” pungkasnya.
- Hukum Adat Diharapkan Bantu Tekan Kriminalitas di Kawasan Ilir Barat II Palembang
- Ratusan Personel Gabungan Amankan Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro
- Workshop Naskah di Istana Palembang: Menggali Sejarah Kesultanan Melalui Peninggalan Bersejarah