Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sepakat untuk mengubah pasar kalangan yang berada di bawah Musi II Palembang menjadi Pasar Apung.
Kesepakatan tersebut melalui rapat bersama staf khusus dan pihak konsultan terkait desain pasar terapung ini di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Selasa (28/9).
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR
Baca Juga
"Namanya nanti Pasar Apung Darussalam," kata Wali Kota Palembang, Harnojoyo.
Pembangunan Pasar Apung Darussalam ini nantinya melalui dua tahap. Tahap pertama yakni pematangan lahan, nantinya sekitaran Musi II Palembang akan dibersihkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu pembangunan Pasar Apung Darussalam. Tahap kedua, akan dibentuk tim terkait pematangan desain dan ditargetkan kelar pada tahun 2022 mendatang.
"Konsepnya nanti pasar apung tradisional modern yang tidak meninggalkan ciri khas Palembang serta dilengkapi tempat ibadah," terangnya.
Untuk konstruksi pembangunan juga akan menyesuaikan pasang surut Sungai Musi. Sehingga transaksi jual beli tidak terganggu. Bahkan, menurutnya desain Pasar Apung Darussalam diklaim lebih bagus dan indah dibandingkan Floating Market di Bandung. Pendanaannya bisa dari Kementerian, Pemprov Sumsel hingga Coorporate Social Responsibility (CSR) BUMN di Palembang.
"Yang penting desainnya dulu dibuat, biar mereka tahu konsepnya," tegasnya.
Ia menjelaskan saat ini ada sekitar 70 pedagang kalangan setiap harinya yang berjualan di bawah Jembatan Musi II Palembang. Bahkan, pada saat libur pedagang pasar kalangan meningkat hingga 300 pedagang.
Dengan adanya Pasar Apung ini maka pedagang dapat masuk ke Pasar Apung Darussalam. Bahkan, pihaknya berencana membuka Pasar Apung ini sampai malam hari. Apalagi, nantinya daerah tersebut menjadi pintu masuk Kota Palembang mengingat ada pembangunan komplek perkantoran Pemprov Sumsel.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Sungai 8 dan KSOP pada awal rencana pembangunan. Karena mereka selaku pemegang wilayah perairan," tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Palembang, Raimon Lauri menambahkan konsep Pasar Apung Darussalam sebenarnya sudah ada. Namun, masih harus disempurnakan. Meski demikian, konsepnya nanti harus ciri khas Kota Palembang dan tentunya menggunakan perahu.
"Pasar ini nantinya akan mengakomodir para pedagang pasar kalangan di bawah Jembatan Musi II Palembang," katanya.
Dia mengaku agar tidak mengganggu transportasi air tentu pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Sungai. Diharapkan kedepan dengan adanya Pasar Apung Darussalam ini mampu menghidupkan kembali kuliner asli Kota Palembang dan mengakomodir para pembeli disekitaran Kecamatan Gandus Palembang.
"Yang penting sekarang desainnya dulu," pungkasnya.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Wali Kota Ratu Dewa Sambut Baik Tawaran Investasi China untuk Smart City dan Penanggulangan Banjir Palembang
- Gegara Truk Kontainer Mogok dalam Kota Palembang, Jalur Pengamanan Presiden Prabowo Macet Parah