Pemkot Dorong Distributor Salurkan 60 Persen Stoknya di Kota Palembang

Operasi Pasar minyak goreng yang digelar di Kantor Lurah Srijaya. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)
Operasi Pasar minyak goreng yang digelar di Kantor Lurah Srijaya. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)

Kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Palembang membuat Pemkot mengambil sejumlah upaya. Salah satunya dengan mendorong distributor minyak goreng menyalurkan stoknya di dalam Kota Palembang.


“Kita nanti akan berkoordinasi dengan produsen untuk paling tidak 60 persen stoknya itu harus dibagikan di Palembang,” kata Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, Rabu (9/3).

Wanita yang akrab disapa Finda ini menjelaskan, untuk memastikan tidak ada penimbunan, pihaknya juga akan rutin melakukan inspeksi mendadak ke distributor, toko ataupun supermarket.

“Jangan sampai ada penimbunan. Harapannya, pengusaha jangan memanfaatkan situasi yang sedang sulit saat ini,” bebernya.

Sementara itu, Salah seorang pembeli Syamsiah pada Operasi Pasar yang digelar Badan Urusan Logistik (Bulog) di Kantor Lurah Srijaya, mengatakan, kondisi kelangkaan minyak di Kota Palembang merupakan masalah yang sangat serius. Dirinya menyebutkan, tidak bisa terus menerus mengandalkan operasi pasar yang rutin dilakukan ini.

"Tidak bisa begini terus, kalau terus mengandalkan operasi pasar tidak akan tercukupi," bebernya.

Menurut Syamsiah, harus ada solusi yang tepat dalam menangani permasalahan minyak goreng tersebut. Sebab permasalahan minyak goreng terjadi semenjak memasuki awal tahun 2022 hingga saat ini. 

“Susah kita, sudah antre lama berdesakan dan minyak goreng juga hanya dua liter. Jadi tidak bisa kita begini terus,” tandasnya.