Pemkab OKI Bakal Manfaatkan Teknologi Informasi untuk Akselarasi Kinerja ASN

Sekda OKI, Husin saat penyerahan cinderamata dengan Sekretaris BKD Jabar, Yulia Deswita di Kantor BKD Jabar. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Sekda OKI, Husin saat penyerahan cinderamata dengan Sekretaris BKD Jabar, Yulia Deswita di Kantor BKD Jabar. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) berencana untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia dan akselerasi kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungannya. Keseriusan itu ditandai dengan penjajakan kerjasama adopsi digitalisasi manajemen ASN yang telah sukses di Jawa Barat (Jabar).


Sekretaris Daerah OKI, Husin menuturkan, pihaknya merasa perlu belajar banyak dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang dinobatkan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KSAN) sebagai daerah terbaik se-Indonesia pada Anugerah Meritokrasi tahun 2021.

"Kami ingin lebih banyak belajar. Belajar dari pemerintahan yang lebih maju, sehingga kita bisa mengelola pemerintahan dengan baik," ungkap Sekda Husin usai berkunjung ke Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar, Senin (28/3/2022). Sebelumnya Kabupaten OKI telah memulai langkah langkah implementasi digitalisasi ASN dan telah menerapkan sistem merit  dalam kebijakan manajemen ASN.

"Kami sudah mulai menerapkan manajemen ASN dengan sistem merit seperti pengukuran kinerja juga talent pool namun masih perlu banyak belajar dengan Jawa Barat yang semua tahapan sistem meritnya sudah digital," ungkap Husin.

Sementara itu, Sekretaris BKD Jabar, Yulia Deswita menerangkan, penerapan sistem merit di Jabar telah diapresiasi hingga Asia Pasifik, bahkan menjadi daerah yang diperbolehkan KASN untuk mengangkat pejabat tanpa sistem lelang. 

Yulia mengatakan, Jabar memanfaatkan teknologi informasi untuk melihat dan menilai secara adil seorang ASN, dari banyak sisi mulai pendidikan, kompetensi, kinerja, perilaku, hingga integritasnya. 

"Kami bikin aplikasi, dimana ada 9 box grid talent management. Setiap ASN akan diketahui bagaimana pendidikannya, integritasnya, kinerjanya, hingga evaluasinya. Kami sedang menggiring ASN menuju box 9," terang dia.

Yulia melanjutkan, sistem ini memudahkan pimpinan untuk menentukan dan mengangkat ASN agar menduduki jabatan tertentu sesuai penilaian sistem merit. Tidak hanya itu, pihaknya juga membangun inovasi Tunjangan Remunerasi Kinerja (TRK) yang mampu merekam kinerja ASN yang selanjutnya menjadi penentu pendapatan mereka. 

"Dari sistem ini saya bisa menemukan PNS rajin dan malas. Kalau rajin amplopnya tebal, yang malas amplopnya sedikit," sebutnya. 

Pihaknya terbuka kepada pemda lainnya termasuk Kabupaten OKI  jika hendak mengadopsi sistem tersebut untuk diterapkan di daerah masing-masing dengan didahului penandatanganan kerjasama daerah yang ditandatangani masing-masing kepala daerah. Selain merit system, rencana kerjasama Pemkab OKI dengan Pemprov Jabar juga mencakup pengembangan smart city seperti digitalisasi satu data, satu peta, hingga layanan pemerintah berbasis digital.