Pemkab Muratara Salurkan Insentif ke 168 Guru Ngaji dan Marbot

Wakil Bupati Muratara Inayatullah didampingi Kabag Kesra Irwan Suci Sastro saat memberikan insentif guru ngaji secara simbolis. (alam/rmolsumsel.id)
Wakil Bupati Muratara Inayatullah didampingi Kabag Kesra Irwan Suci Sastro saat memberikan insentif guru ngaji secara simbolis. (alam/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya Utara (Muratara) telah menyalurkan insentif triwulan I kepada 168 guru ngaji dan marbot di tujuh kecamatan. 


Penyaluran ini dilakukan sebagai upaya memberikan penghasilan tambahan bagi para guru ngaji dan marbot yang telah berkontribusi dalam kehidupan keagamaan masyarakat. 

Acara penyaluran insentif dilaksanakan di Aula Kantor Camat Rupit pada Kamis (4/7), dihadiri oleh Wakil Bupati Muratara, Ibayatullah, Kabag Kesra, Irwan Suci Sastro, Camat, serta ratusan guru ngaji dan marbot.

Kabag Kesra Muratara, Irwan Suci Sastro menjelaskan, penyaluran insentif ini dilakukan dalam tiga tahapan. Pada tahap ini, insentif disalurkan untuk tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit, dan Kecamatan Karang Jaya. Dari total 168 penerima insentif, terdapat 18 guru ngaji dan 150 marbot.

"Secara keseluruhan, ada 168 orang yang menerima insentif dari dana APBD Pemkab Muratara," ujar Irwan.

Irwan juga menjelaskan, guru ngaji dan marbot yang mendapatkan insentif ini adalah mereka yang tidak tercover oleh dana desa. "Kami memberikan insentif ini untuk menghindari cemburu sosial antar sesama guru ngaji dan marbot, terutama bagi mereka yang tidak mendapatkan bantuan dari desa," jelasnya.

Irwan berharap dengan adanya insentif ini, para guru ngaji dan marbot akan lebih termotivasi dalam menjalankan tugas mereka. "Walaupun jumlahnya tidak besar, setidaknya ada perhatian dari pemerintah yang dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambahnya.

Wakil Bupati Muratara, Inayatullah, dalam sambutannya menyampaikan agar insentif yang diberikan dapat diterima dengan ikhlas dan tidak menimbulkan keluhan. "Ini adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada guru ngaji dan marbot. Meskipun nilainya tidak besar, semoga bermanfaat," katanya.

Inayatullah juga mengingatkan agar masjid tetap terbuka untuk umum dan menjaga kebersihan. "Masjid harus terang dan bersih. Jangan sampai ada pagar masjid dan kamar mandi yang dikunci, karena itu sangat tidak dibenarkan. Juga, tempat pemandian mayat jangan diletakkan di masjid karena dapat membuat orang takut. Tempatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU)," tandasnya.